Jakarta, CNN Indonesia --
Tim Piala Uber Indonesia akan berjuang habis-habisan untuk bisa angkat trofi juara pada
Piala Uber 2018 di Impact Arena, Bangkok, Thailand 20-27 Mei mendatang.
Indonesia baru tiga kali meraih gelar Piala Uber, yakni pada 1975, 1994 dan terakhir 1996. Dengan tujuh kali menjadi runner up, 1969, 1972, 1978, 1981, 1986, 1998 dan 2008.
Sejak itu Tim Putri Indonesia belum kembali mampu bersaing dan berharap dewi fortuna menghampiri 10 tahun kemudian. Sebanyak 10 pebulutangkis terbaik putri dipilih untuk meraih gelar juara Piala Uber 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut profil tim Indonesia di Piala Uber 2018:.
1. Fitriani
Fitriani kini menduduki peringkat ke-39 dunia versi BWF (Federasi Bulutangkis Dunia). Fitriani memiliki modal pernah menjadi pemenang di Kejuaraan Beregu Piala Sudirman dan Kejuaraan Asia Beregu 2018.
 Fitriani pernah menempati peringkat ke-20 dunia. (Dok. Humas PBSI) |
Prestasi terbaik pebulutangkis 19 tahun itu yakni menempati peringkat ke-20 dunia pada 26 Oktober 2017.
Buat Fitriani, ini jadi kali kedua ia tampil menjadi bagian dari skuat Tim Uber Indonesia setelah 2016.
Kala itu, Tim Uber Indonesia kalah dari Korea Selatan di babak perempat final dengan skor telak 0-3. Tahun ini, ia sudah turun di 12 pertandingan dengan lima kemenangan.
2. Gregoria Mariska TunjungUsia Gregoria Mariska Tunjung saat ini masih 18 tahun. Grego, biasa ia disapa, menjadi salah satu tumpuan Indonesia di nomor tunggal putri, termasuk di Piala Uber 2018 kali ini.
Piala Uber kali ini menjadi yang kedua bagi Gregoria setelah 2016. Saat ini, Gregoria menempati peringkat 35 dunia kategori tunggal putri. Itu jadi prestasi terbaik yang dimilikinya.
Di tahun ini Gregoria sudah mengoleksi dua gelar juara dari Kejuaraan Beregu Asia 2018 dan Finlandia Terbuka 2018.
 Gregoria Mariska sudah mengoleksi dua gelar di tahun 2018. (Dok. PBSI) |
3. Ruselli HartawanRuselli Hartawan pernah mewakili Indonesia di ajang Youth Olympic Games 2014 di Nanjing, China. Ia mampu berjuang sampai babak perempat final sebelum kalah dari wakil Jepang Akane Yamaguchi.
Saat ini Ruselli menempati peringkat 77 dunia, dengan posisi terbaiknya ada di ranking 49 dunia. Ia pernah menajdi juara di Singapura Internasional Series 2017 serta jadi runner up Finlandia Terbuka 2018.
Di tahun ini Ruselli sudah tampil dalam 12 pertandingan, tujuh di antaranya berakhir dengan kemenangan.
4. Dinar Dyah AyustineDinar Dyah Ayustine menjadi salah satu wakil tunggal putri Indonesia di kancah turnamen bulutangkis internasional. Saat ini ia berada di urutan 49 dunia BWF.
Pada 30 Maret 2017, Dinar pernah menempati urutan ke-31 dunia. Itu jadi prestasi terbaiknya sampai saat ini.
Dinar pernah menjadi juara di Vietnam International Challange 2018. Dari 11 pertandingan di tahun ini, tujuh di antaranya dibukukan dengan kemenangan.
5. Greysia PoliiNomor ganda masih menjadi salah satu andalan Tim Piala Uber Indonesia untuk mencuri poin kemenangan. Termasuk dari pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
 Greysia/Apriyani jadi salah satu andalan tim Uber Indonesia. (Dok. Humas PBSI) |
Keduanya kini menempati peringkat enam dunia sekaligus menjadi ganda putri terbaik yang dimiliki Indonesia. Keduanya resmi dipasangkan pada 2017 dan langsung bisa beradaptasi dengan baik untuk mencatatkan sejumlah persrasi.
Total, sudah tiga gelar juara dikoleksi pasangan Greysia/Apriyani. Mulai dari juara di Thailand Terbuka 2107, Prancis Terbuka 2017 dan India Terbuka 2018.
Greysia menjadi satu-satunya pemain senior yang ada di skuat Tim Piala Uber 2018. Ia juga didapuk sebagai kapten tim yang salah satu tugasnya adalah menjaga kekompakan dan semangat para pemain.
6. Apriyani RahayuSebelum berpasangan dengan Greysia Polii, Apriyani Rahayu lebih dulu berpasangan dengan Rosyita Eka Putri Sari di 2014. Ia berhasil meraih perak di ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior 2014.
Setahun kemudian, Apriyani diminta untuk pindah ke ganda campuran untuk dipasangkan dengan Fachriza Abimanyu pada 2015. Raihan terbaiknya adalah meraih medali peruggu di Kejuaraan Bulutangkis Junior 2015.
Pada 2017, ia baru dilirik untuk menjadi pasangan Greysia. Tak disangka, prestasi yang diraihnya pun terbilang cukup bagus.
7. Della Destiara HarisDella Destiara Haris menjadi salah satu tumpuan ganda putri Indonesia di masa depan. Bersama Rizki Amelia Pradipta, Della kini menempati peringkat 11 dunia.
Keduanya menjadi pelapis dari Greysia/Apriyani yang punya peringkat lebih tinggi dari mereka. Gelar juara Belanda Terbuka 2017 menjadi penanda eksistensi Della.
Della yang sudah memiliki pengalaman memperkuat tim Piala Sudirman dan Kejuaraan Beregu Asia akan menjalani debut di tim Uber.
8. Rizki Amelia PradiptaRizki Amelia Pradipta berpasangan dengan Della Destiara Haris. Keduanya kini bertengger di peringkat 11 dunia, prestasi terbaik keduanya.
 Rizki Amelia memiliki pengalaman dipasangkan dengan pebulutangkis senior. (Putra Permata Tegar Idaman) |
Sebelum dipasangkan dengan Della, Rizki pernah berpasangan dengan Pia Zebadiah Bernadeth sekitar dua tahun dengan tiga gelar juara yang pernah diraih, Vietnam Terbuka 2012, Taiwan Terbuka 2012 dan Malaysia Masters 2013.
Selanjutnya, Rizki juga pernah dipasangkan dnegan Tiara Rosalia Nuraidah selama setahun sebelum akhirnya dipatenkan dengan Della.
9. Ni Ketut Mahadewi IstaraniPiala Uber 2018 bakal jadi kali perdana ia tidak tampil bersama pasangannya Anggita Shitta Awanda. Ia berpeluang diduetkan dengan Nitya Krishina Maheswari yang baru saja pulih dari cedera panjang.
Dalam daftar peringkat dunia BWF, Ni Ketut berada di urutan ke-13 ganda putri dunia bersama Anggia. Prestasi terbaiknya menjadi juara di Taiwan Masters 2015, selain itu juga pernah menjadi runner up Belanda Terbuka 2017 dan Thailand Masters 2018 Februari lalu.
10. Nitya Krishinda MaheswariNitya Krishinda Maheswari akhirnya kembali tampil setelah beristirahat pajang usai mengalami cedera lutut sejak akhir 2016. Ia menjadi salah satu pemain senior bersama Greysia di Tim Piala Uber Indonesia 2108.
Bersama Greysia, Nitya pernah menjadi pasangan ganda putri yang cukup ditakuti. Keduanya juga sempat menempati peringkat dua dunia pada 2016 lalu.
(sry/nva)