8 Drama yang Libatkan VAR di Piala Dunia 2018

Arif Hulwan Muzayyin | CNN Indonesia
Sabtu, 23 Jun 2018 17:43 WIB
Selain membantu wasit menghasilkan keputusan akurat, Teknologi Video Assistant Referee (VAR) di Piala Dunia 2018 menghadirkan sejumlah drama.
Hasil tinjauan VAR terkait pembatalan penalti yang melibatkan Neymar dalam laga Brazil vs Kosta Rika, di Saint Petersburg Stadium, Saint Petersburg, Rusia, 22 Juni. (REUTERS/Marcos Brindicci)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meski bisa membantu wasit menghasilkan keputusan akurat, penerapan teknologi Video Assistant Referee (VAR) di Piala Dunia 2018 menuai banyak keberatan karena dianggap menghapus sisi 'drama' dalam sepakbola. Namun, drama tetap hadir dalam bentuk baru.

Striker timnas Spanyol Diego Costa, misalnya. Ia mengaku takut merayakan gol karena kehadiran VAR. Sebab, penggunaan teknologi itu membutuhkan waktu sebelum memutuskan sesuatu, seperti gol.

Ada yang diuntungkan dan dirugikan dalam penggunaan teknologi ini. Yang jelas, drama tetap tersaji. Berikut insiden-insidennya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, penalti Antoine Griezmann dalam laga Prancis vs Australia, di Grup C Piala Dunia 2018 di Stadion Kazan Arena, Sabtu (16/6). Bahkan, kemenangan 2-1 Prancis dibantu oleh dua teknologi sekaligus, VAR dan Goal Line Technology (GLT).

Wasit Andres Cunha sempat tidak menganggap Joshua Risdon melakukan pelanggaran terhadap Griezmann di dalam kotak penalti pada menit ke-54. Para pemain Prancis protes. Tak lama kemudian, wasit menuju ke monitor VAR untuk melihat tayangan ulang. Penalti diberikan. Griezmann sukses mengeksekusi hadiah itu.

Pemain timnas Brasil Neymar yang jatuh di dekat pemain Kosta Rika Giancarlo Gonzalez, dalam pertandingan di Saint Petersburg Stadium, Saint Petersburg, Russia - June 22, 2018 Pemain timnas Brasil Neymar yang jatuh di dekat pemain Kosta Rika Giancarlo Gonzalez, dalam pertandingan di Saint Petersburg Stadium, Saint Petersburg, Rusia, 22 Juni. (REUTERS/Lee Smith)
Kedua, penalti Christian Cueva pada pertandingan Peru vs Denmark di penyisihan Grup C di Mordovia Arena, Saranks, Rusia, Sabtu (16/6). Saat itu, kaki Christian Cueva yang menggocek bola di depan gawang Denmark tersangkut kaki Poulsen.

Pemain Peru protes dan meminta penalti. Wasit Bakary Papa Gassama tak langsung memutus itu pelanggaran. Ia lebih dulu melihat VAR, sebelum memutuskan untuk memberi penalti. Sayang, eksekusi Cueva melambung tinggi di atas gawang Schmeichel. Peru pun kalah 0-1.

Ketiga, penalti pemain timnas Andreas Granqvist ke gawang Korsel pada pertandingan Grup F Piala Dunia 2018, di Stadion Nizhny Novgorod, Senin (18/6).

Pada menit ke-65, Kim Min-woo terlambat membuang bola dan mengenai kaki Victor Claesson di kotak penalti. Granqvist melaksanakan tugas sebagai algojo dengan sempurna. Swedia unggul 1-0 atas Korsel.

Keempat, penalti Mohamed Salah saat timnya ditekuk oleh timnas Rusia 1-3 pada laga kedua Grup A, di Stadion Saint Petersburg, Selasa (19/6). Penalti diberikan setelah bintang Liverpool itu dijatuhkan Roman Zobnin di dalam kotak penalti.

Para pemain Mesir protes dan meminta wasit melihat Video Assistant Referee (VAR). Wasit Enrique Caceres pun menunjuk titik putih setelah menengok monitor VAR. Salah sukses mencetak gol, meski tak mampu menolong Mesir dari kekalahan.

Kelima, pembatalan gol Iran dalam pertandingan melawan Spanyol, di Grup B Piala Dunia 2018, di Kazan Arena, Rabu (20/6). Pada menit ke-62 Iran sempat mencetak gol melalui tendangan Saeid Ezatolahi.

Para pemain timnas Denmark memprotes keputusan wasit Antonio Mateu Lahoz yang memberi penalti bagi Australia usai melihat VAR, di Samara Arena, Samara, Rusia, 21 Juni.Para pemain timnas Denmark memprotes keputusan wasit Antonio Mateu Lahoz yang memberi penalti bagi Australia usai melihat VAR, di Samara Arena, Samara, Rusia, 21 Juni. (REUTERS/David Gray)
Skuat Iran kemudian tampak merayakannya dengan sangat suka cita. Namun, wasit menganulir gol itu setelah melihat VAR. Sebab, sang pemain tertangkap kamera lebih dulu dalam posisi offside. Perayaan oleh Team Melli pun batal. Sebab, Spanyol akhirnya menang 1-0 akibat gol berbau keberuntungan.

Keenam, penalti bagi timnas Denmark saat melawan Australia, di Samara Arena, Kamis (21/6).

Pada menit ke-36, tangan Yurary Poulsen dihampiri bola hasil sundulan Matthew Leckie dalam situasi sepak pojok. Para pemain Australia menganggap itu pelanggaran. Wasit Antonio Mateu pun melihat VAR.

Ia menyatakan itu handball. Para pemain Denmark memprotesnya karena menganggap itu bukan pelanggaran. Poulsen diberi kartu kuning. Mile Jedinak yang bertugas sebagai eksekutor berhasil menunaikan tugasnya dengan baik. Skor akhir pertandingan 1-1.

Ketujuh, pembatalan kartu kuning bagi Edison Flores dalam pertandingan Peru vs Prancis, dalam pertandingan Grup C Piala Dunia 2018 yang digelar di Stadion Ekaterinburg, Kamis (21/6).

Itu bermula saat lengan Pedro Aquino mengenai leher pemain timnas Prancis Nabil Fekir menit ke-80. Wasit Mohamed Abdulla Hassan malah menghampiri Edison Flores yang hanya membayangi Fekir. Gelandang 24 tahun itu menunjukkan raut wajah kebingungan.

8 Drama Yang Libatkan VAR di Piala Dunia 2018
Lima menit berselang, wasit membatalkan kartu kuning bagi Flores itu usai menerima masukan dari VAR. Aquino kemudian menerima hadiah kartu kuning atas pelanggaranya kepada Fekir.

Kedelapan, pembatalan penalti bagi Brasil dalam pertandingan melawan Kosta Rika, di Stadion Saint Petersburg, Jumat (22/6). Mulanya, Wasit Bjorn Kuipers menunjuk titik putih ketika Neymar terlihat ditarik Giancarlo Gonzalez saat menggocek di depan gawang Kosta Rika pada menit 77.

Keputusan itu menuai protes para pemain Los Ticos. Wasit asal Belanda itu kemudian menganulir keputusannya usai meninjau VAR dan menganggap Neymar diving. Pada akhirnya, Brasil unggul 2-0 berkat gol-gol di menit akhir.

[Gambas:Video CNN] (nva)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER