Jakarta, CNN Indonesia --
PSSI diklaim belum memiliki anggaran yang jelas untuk membayar gaji
Luis Milla di
Timnas Indonesia dengan nilai kontrak sebesar €2 juta atau sekitar Rp34 miliar per tahun. Salah satu sumber di lingkar dalam PSSI menyebut hingga kini induk sepak bola Indonesia itu masih kesulitan mencari dana untuk bayaran pelatih asal Spanyol tersebut.
Luis Milla disebut menyetujui perpanjangan kontrak dengan PSSI untuk menangani Timnas Indonesia setelah adanya kesepakatan dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada Senin (17/9) malam.
Saat dikonfirmasi
CNNIndonesia.com, Selasa (18/9), anggota Exco PSSI Yunus Nusri enggan menjawab terkait kabar dana PSSI yang belum jelas. Ia sendiri menilai bayaran untuk Luis Milla termasuk mahal. Namun, ia melanjutkan, rela memaksimalkan banyak hal untuk mengatasinya demi kepentingan Timnas Indonesia PSSI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Luis Milla masih menjadi harapan utama dan kebutuhan sepak bola Indonesia. Kalau kendalanya ada di uang, ironi sekali federasi sepak bola kita. Maka, tanggung jawab kita semua, PSSI, adalah bagaimana mencari pundi-pundi keuangan supaya kebutuhan itu tercukupi," kata Yunus kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (18/9).
Dalam pandangan Yunus, PSSI harus bekerja keras mencari dana untuk menutupi biaya gaji Luis Milla di Timnas Indonesia yang diklaim mencapai Rp2,5 miliar per bulannya. Jumlah itu di luar pajak penghasilan pekerja asing sebesar 20 persen per bulan yang dibayarkan PSSI.
Berdasarkan aturan perpajakan, untuk ekspatriat yang berstatus sebagai subjek pajak luar negeri dikenakan Pajak Penghasilan Pasal 26 Undang-Undang Pajak Penghasilan. Dalam aturan itu, pemotongan yang dilakukan oleh pemotong pajak, yaitu pihak yang melakukan pembayaran atas penghasilan tersebut (PSSI), berupa pajak penghasilan yang dipotong sebesar 20 persen dari jumlah bruto.
 PSSI harus bekerja keras mencari uang untuk membayar gaji Luis Milla. (Adhi Wicaksono) |
Pertimbangan perpanjangan kontrak pelatih asal Spanyol itu tak sekadar pada prestasi yang ditarget. Karena pada kenyataannya, selama hampir dua tahun bersama Timnas Indonesia, Luis Milla gagal meraih medali emas di SEA Games 2017 Kuala Lumpur dan menempati posisi empat besar di Asian Games 2018.
Hanya saja, Luis Milla yang merupakan mantan pemain Barcelona dan Real Madrid itu diyakini telah membawa perubahan berarti buat sepak bola Indonesia. Dari sisi permainan, Timnas Indonesia dianggap lebih menghibur.
"Awalnya kami berharap di Asian Games dapat prestasi dengan Rp2,5 miliar per bulan [untuk gaji Luis Milla] agak lumayan. Tapi kekalahan kita [Indonesia] dengan Uni Emirat Arab melalui adu penalti, dan permainan timnas sangat menghibur membuat kami mengevaluasi bahwa sepak bola Indonesia berubah ke arah yang lebih baik," ujarnya.
PSSI juga menilai sosok Luis Milla masih sangat diinginkan oleh para pemain di Timnas Indonesia. Begitu juga di masyarakat Indonesia.
"Kami, federasi dan pemain melihat Luis Milla masih dibutuhkan jadi kami harus objektif juga meneruskan Luis Milla demi kepentingan sepak bola. Mau tidak mau kami harus kerja keras mencari uang untuk kebutuhan sepak bola kita," ucap Yunus.
"PSSI masih menganggap kita ada peluang mencari uang untuk kepentingan pembayaran gaji Luis Milla. Walaupun ada utang sana-sini kita masih mampu. Kita harus kerja keras," Yunus menambahkan.
(ttf/bac)