Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah pedagang di sekitar Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, menyayangkan perhelatan
Piala Asia U-19 2018 tidak digelar di stadion yang sudah dibuka sejak 2014 itu.
Piala Asia U-19 yang berlangsung pada18 Oktober hingga 4 November diselenggarakan di tiga stadion yakni Stadion Pakansari di Cibinong, Stadion Patriot Candrabhaga di Bekasi, dan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Jakarta.
PSSI menyatakan sudah menawarkan Stadion Wibawa Mukti sebagai salah satu lokasi pertandingan, namun konfederasi sepak bola Asia (AFC) hanya menyetujui tiga stadion.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanpa laga Timnas Indonesia di Stadion Wibawa Mukti, para pedagang merasa rugi. Hal itu pula yang dirasakan Nanih, wanita 45 tahun yang menjual makanan dan minuman.
"Kalau bisa, setiap pertandingan timnas di sini [Stadion Wibawa Mukti] terus supaya bisa mencukupi kehidupan sehari-hari," kata perempuan asal Cikarang berusia 45 tahun ini kepada CNNIndonesia.com pada Selasa (16/10).
 Nanih tidak pernah absen berjualan di Stadion Wibawa Mukti jika Timnas Indonesia bermain di venue tersebut. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama) |
Lebih kurang dua tahun Nanih berjualan di area Stadion Wibawa Mukti. Ia selalu aktif berdagang khususnya ketika laga Timnas Indonesia.
Depan gerbang Tribun Utara menjadi tempat favoritnya untuk menjajakan minuman kemasan dan makanan cepat saji tiap kali skuat Merah Putih main. Bila tak ada pertandingan sepak bola, ia berdagang di Taman Sehati yang terletak di dekat gerbang Tribun Barat.
"Saya tidak akan berjualan di luar area Cikarang karena terlalu jauh. Kalau ramai, bisa dapat sejuta dalam sehari. Tapi biasanya sih saya dapt Rp200 sampai Rp300 ribu saja," katanya.
Berbeda dengan Nanih, Sandi yang berjualan kostum Timnas Indonesia berniat untuk tetap berjualan ketika Piala Asia U-19. Pria asal Bandung ini bersedia untuk pergi ke Bekasi atau Jakarta, tapi tidak ke Cibinong.
"Jualan di Pakansari terlalu murah. Di SUGBK masih bisa jual baju seharga Rp80 sampai 90 ribu," ucap pedagang dari daerah Cicadas itu.
"Kalau di Pakansari, satu baju hanya Rp30 ribu. Saya rugi karena modalnya kan Rp40 ribu. Tapi di SUGBK sekarang berjualannya tidak bisa seperti dulu, sekarang harus satu kilometer dari stadion," ucapnya menambahkan.
(map/nva)