Jakarta, CNN Indonesia -- Andik Vermansah sudah bergabung menjalani pemusatan latihan di
Timnas Indonesia, di Cikarang, Sabtu (3/11).
Winger Kedah FA itu masuk menggantikan
Saddil Ramdani yang dicoret pelatih Garuda, Bima Sakti, jelang
Piala AFF 2018.
Saddil dicoret karena dugaan kasus penganiayaan seorang wanita yang merupakan mantan kekasihnya tersebut. Penyerang sayap Persela Lamongan itu saat ini pun masih ditahan di Polres Lamongan untuk menjalani pemeriksaan.
Andik bersyukur kembali dipanggil memperkuat Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018. Namun, ia juga mengaku prihatin atas kasus yang menimpa mantan pemain Garuda Nusantara di Piala Asia U-19 2018 itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia [Saddil] pemain yang bagus, memiliki
skill yang luar biasa. Semoga permasalahannya cepat selesai dan bisa kembali lagi untuk Timnas Indonesia," ujar Andik melalui pesan singkat kepada
CNNIndonesia.com, Sabtu (3/11).
Saddil terancam hukuman penjara selama dua tahun atas kasus tersebut. Saddil bisa terjerat pasal 351 ayat 1 dengan ancaman kurungan penjara dua tahun delapan bulan, atau 352 KUHP dengan ancaman sembilan bulan kurungan.
 Saddil Ramdani dicoret dari Timnas Indonesia U-19 karena dugaan penganiayaan. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Dalam kesempatan itu, Andik pun menyampaikan pesan-pesan kepada para pemain muda terkait kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan Saddil.
"Tetap rendah hati dan selalu bekerja keras dalam setiap pertandingan dan jangan cepat puas. Itu kunci untuk bertahan lama [sebagai pesepakbola]," ucap Andik.
Meski merasa bersyukur kembali bergabung di Timnas Indonesia, Andik tidak merasa diuntungkan atas dicoretnya Saddil karena kasus dugaan penganiayaan.
Ia juga ingin membuktikan sejumlah pihak yang menilai dirinya sudah kehilangan kemampuan, termasuk stamina bermain untuk Timnas Indonesia.
"Saya ingin buktikan saja di lapangan. Kita lihat nanti saja saat Piala AFF," tutur Andik, singkat.
(bac/bac)