Jakarta, CNN Indonesia -- Winger
Timnas Indonesia Saddil Ramdani Terancam hukuman penjara selama dua tahun karena dianggap melakukan penganiayaan terhadap wanita berinisial ASR (19 tahun) yang disebut-sebut sebagai kekasihnya.
Kasatreskrim Polres Lamongan AKP Wahyu Norman Hidayat mengatakan kasus yang dialami Saddil merupakan kasus penganiayaan. Menurut Wahyu Normas, Saddil bisa terjerat pasal 351 ayat 1 dengan ancaman kurungan penjara dua tahun delapan bulan, atau 352 KUHP dengan ancaman sembilan bulan kurungan.
Wahyu pun membenarkan jika kini kepolisian telah melakukan penahanan terhadap Saddil. Kendati demikian, tak menutup kemungkinan bagi pihak Saddil mengajukan penangguhan penahanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemungkinan terbesar kami tahan, tapi nanti yang bersangkutan bisa mengajukan penangguhan kalau pertimbangnnya untuk masa depan si terlapor," kata Wahyu.
Pihak kepolisian kata Wahyu kini terus melakukan proses sesuai prosedur. Pihaknya juga akan memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan alat bukti terkait kasus ini, sebelum pelimpahan perkara ke JPU.
"Untuk prosesnya kami lakukan sesuai dengan prosedur karena ada pelapor, korban, dan terlapor. Makanya kami periksa saksi-saksi dan kami cukupi alat buktinya," kata Wahyu.
Atas kejadian itu Saddil memenuhi panggilan pihak kepolisian pada Jumat (2/11) siang. Pemain Persela Lamongan itu mengaku pasrah dan ikhlas serta siap untuk mengikuti proses hukum yang berlaku.
 Saddil siap mengikuti proses hukum yang berlaku. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Saddil mengatakan kejadian ini bermula ketika dirinya bertemu ASR di Mess Persela pada Rabu (31/10) lalu. Ia mengatakan pangkal percekcokan dimulai saat dirinya hendak mengembalikan handphone atau telepon selular milik ASR.
"Kemarin saya mengembalikan handphone biar enggak ada masalah, tapi dia tetap maksa ketemu, ya sudah," kata Saddil kepada awak media saat di Mapolres Lamongan.
Saddil mengembalikan telepon selular itu dengan maksud agar tidak terjadi masalah di antara keduanya.
"Saya sebenarnya tidak meminjam, dia cuma menyerahkan ke saya, bahwa kamu [ASR] pakai handphone saya. Saya bilang tidak usah, tapi dia tetap maksa kirim," tutur Saddil.
 Posisi Saddil di Timnas Indonesia bisa digantikan Andik Vermansah. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Keduanya kemudian terlibat perdebatan, keributan pun terjadi. Saddil mengaku secara spontan ia melayangkan cakaran ke arah wajah ASR.
"Saya dibikin ribut di asrama, jadi saya kurang fokus, jadi saya mungkin kelelahan atau apa dan meresahkan warga, ya sudah jadi saya spontan [mencakar] juga," ujar dia.
Akibatnya, ASR pun mengalami pendarahan. Saddil menyangkal bahwa ia telah melayangkan pukulan, dirinya menyebut hanya mencakar sebanyak satu kali.
"Mungkin kena cakar jadi berdarah gitu. Tidak sampai mukul. Cuma sekali saja, cuman kan kemarin berdarah banyak, tergores," sebut Saddil.
Saddil mengklaim bahwa ASR sudah ia kenal sejak lama, kendati demikian ia mengaku mereka berdua sudah lama berpisah dan tak lagi menjalani hubungan. Hanya saja Saddil mengklaim ASR belum bisa terima perpisahan itu.
Ia juga menyayangkan jika kejadian ini bisa berlanjut ke ranah pidana. Padahal kata dia, keduanya sempat bersepakat untuk berdamai.
"Saya kemarin sudah ada upaya perdamaian untuk kasus ini, tetapi ternyata tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan," ujarnya.
(frd/sry)