Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Timnas Filipina di Piala AFF 2010 Simon McMenemny menyebut
Timnas Indonesia bertumpu pada kemampuan Evan Dimas, Stefano Lilipaly, dan Beto Goncalves di
Piala AFF.
McMenemy menyebut Evan Dimas bersama dengan dua pemain naturalisasi, Alberto Goncalves dan Stefano Lilipaly sebagai pemain kunci Timnas Indonesia di gelaran Piala AFF 2018. Skuat Garuda bakal memulai perjuangannya di Piala AFF 2018 dengan menjalani laga tandang ke markas Singapura di Stadion Nasional, Kallang, Jumat (9/11).
"Evan adalah salah satu gelandang terbaik di Asia Tenggara dalam hal mengoper bola ke depan dan bisa mewujudkan keinginan jadi nyata," jelas McMenemy yang sudah dua tahun terakhir melatih Bhayangkara FC itu dikutip The New Paper, Kamis (8/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Evan Dimas, McMenemy juga mengomentari dua pemain naturalisasi Indonesia yang tampil di Piala AFF 2018, Lilipaly dan Beto. Keduanya, disebut McMenemy telah membayar kepercayaan dengan baik.
 Stefano Lilipaly disebut punya kemampuan apik sebagai seorang pemain. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah) |
Pelatih asal Skotlandia itu menambahkan bahwa tidak banyak pesepakbola di Asia Tenggara yang bisa bermain seperti dilakukan Lilipaly. Pemain naturalisasi asal Belanda itu disebut cukup vokal dan mampu mendorong kekuatan tim dengan karakter yang dimilikinya.
"Dan Beto, mereka [Indonesia] memiliki striker kelahiran asing di depan. Tidak ada tim lain kecuali Filipina yang memiliki pemain naturalisasi di skuatnya saat ini. Pengalamannya di usia 37 tahun sangat bagus sebagai ujung tombak. Ketika mendapatkan bola di sekitar kotak [penalti], dia akan jadi berbahaya," jelas McMenemy.
Meski begitu, McMenemy menyebut persiapan yang dilakukan Timnas Indonesia jelang Piala AFF 2018 terbilang tidak ideal. Terutama setelah diputus kontraknya Luis Milla secara tiba-tiba pada 21 Oktober sebelum akhirnya digantikan Bima Sakti.
 Beto Goncalves jadi andalan Timnas Indonesia di lini depan. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
McMenemy percaya peluang Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 terbuka lebar dan tergantung pada manajemen permainan yang dibuat Bima Sakti.
"Apakah dia mampu memberikan arahan jika informasi yang diberikannya tidak bekerja dengan baik dan tahu cara untuk memperbaikinya. Karena mungkin Bima sedikit belum berpengalaman," ujar McMenemy.
(ttf/bac)