Pemain PSMP Komentari Kontroversi Eksekutor Penalti di Liga 2

CNN Indonesia
Jumat, 23 Nov 2018 12:50 WIB
Pemain PSMP Mojokerto, Samsul Pelu, mengomentari soal kontroversi eksekutor penalti timnya yang gagal di babak 8 besar Liga 2 2018.
Pemain PSMP Mojokerto komentari kontroversi penalti gagal timnya di Liga 2 2018. (Courtesy of Liga Indonesia Baru)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemain sayap PS Mojokerto Putra (PSMP) Samsul Pelu mengomentari kontroversi eksekutor penalti pada laga babak 8 besar Liga 2 2018 ketika tim dia bertanding lawan Aceh United FC di Stadion Cot Gapu, Bireuen, pada Senin (19/11).

Laga tersebut belakangan menjadi pertandingan yang paling disorot publik. Rekaman video pertandingan yang beredar di media sosial memang terlihat janggal, terutama eksekusi penalti yang jauh melenceng dari sasaran.

PSMP yang tertinggal 2-3 punya peluang untuk menyamakan skor lewat penalti pada menit ke-87. Namun, Krisna Adi Darma yang ditunjuk sebagai eksekutor gagal mencetak gol. Yang jadi perdebatan, Krisna tampak bersujud di lapangan usai gagal mencetak gol dari titik putih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sontak, sejumlah pihak menuding gagal penalti itu disengaja sebagai bagian dari pengaturan skor. Samsul lantas menyadari PSMP sedang disorot publik sepak bola Indonesia.

"Itu [pengaturan skor] tidak [betul], kita berpikir yang baik saja. Orang yang di luar mungkin tidak tahu bagaimana, kita berpikir yang baik saja. Tidak usah ke sana dan ke mari bicara yang [tidak-tidak], nanti nama PSMP jadi tidak baik," kata Samsul kepada CNNIndonesia.com pada Jumat (23/11).

"Yang penting kami sudah berusaha, ntinya kita saling mendoakan untuk PSMP lebih baik saja. Di lapangan situasinya baik-baik saja, tidak ada yang dikira pengaturan [skor] atau bagaimana," katanya menambahkan.

Krisna Adi Darma sempat bersujud usai bola eksekusi penaltinya melenceng jauh. (Krisna Adi Darma sempat bersujud usai bola eksekusi penaltinya melenceng jauh. (Foto: Courtesy of Liga Indonesia Baru)
Krisna Adi Darma bakal segera dipanggil Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terkait kejanggalaan eksekusi penalti tersebut. Mendengar hal ini, Samsul berharap yang terbaik untuk rekan setimnya tersebut.

"Itu urusan dia [Krisna]. Mungkin dia lagi viral, tapi semoga dia tidak kenapa-kenapa. Orang luar tidak tahu yang sebenarnya bagaimana, yang penting kami sudah berusaha maksimal," ucap Samsul.

Meski gagal ke semifinal Liga 2, Samsul merasa performa PSMP sudah lebih baik dari setahun belakangan. Hanya mungkin, lanjut dia, faktor keberuntungan saja.

"Banyak orang ingin kami masuk semifinal, tapi semua dari nasib. Yang penting kami sudah berusaha dan kasih yang terbaik buat tim. Untuk tahun ini, Mojokerto lebih bagus dari segi permainan dan individual masing-masing," ucapnya.

Mengenai penyelenggaraan Liga 2 selama ini, Samsul menilai sudah cukup bagus.

"Kalau dari segi wasit ya tahu sendiri di Indonesia, kami sebagai pemain ikut saja. Kalau melawan [wasit] kan bisa kena sanksi. Wasit lumayan [profesional], tapi tidak terlalu bagus-bagus amat," ujar dia.

"Kalau Stadion di Mojokerto, saya rasa harus dibenahi. Kemarin rumput agak kering, kurang dijaga/disiram atau bagaimana. Untuk stadion mungkin kurang lampu. Itu saja," ujarnya melanjutkan. (map/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER