Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pemain
Timnas Indonesia yang tampil di
Piala AFF 2010 angkat bicara soal faktor-faktor kegagalan skuat Garuda untuk angkat piala kala itu. Bukan suap atau
pengaturan skor, tapi ada sejumlah fakta yang membuat kegagalan itu masih terasa menyakitkan sampai saat ini.
Bek Timnas Indonesia kala itu, Zulkifli Syukur, mengatakan sebenarnya di atas kertas ia dan teman-teman lainnya yakin Indonesia bisa menang pada laga tersebut. Terlebih dalam perjalanan menuju final Indonesia pernah mengalahkan Malaysia dengan skor telak 5-1.
"Kalau saya pribadi melihat pada pertandingan itu motivasi pemain terlalu tinggi. Akhirnya berakibat fatal dan blunder karena keyakinannya terlalu tinggi setelah kita bisa kalahkan Malaysia di Indonesia 5-1."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi pemain lupa ada pertandingan di Indonesia. Jadi kalau lawan Malaysia kita bisa seri atau tahan satu gol bisalah untuk kita balikkan keadaan di Jakarta," kata Zulkifli kepada
CNNIndonesia.com, Kamis (20/12).
 Zulkifli Syukur nyaris membawa PSM Makassar juara Liga 1 2018. (ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra) |
Ia juga membantah adanya isu sosok pengurus PSSI yang masuk ke ruang ganti pemain sebelum pertandingan. Bahkan, tidak pernah sekalipun pemain Timnas Indonesia kala itu dikumpulkan untuk satu hal tertentu di luar teknis pertandingan.
Zulkifli yang juga pemain PSM Makassar itu menilai, semua berjalan normal dan tidak ada satupun yang bisa masuk mendekati pemain baik di hotel maupun di stadion karena ketatnya pengawasan dari Alfred Riedl kala itu.
Diungkit kembalinya kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 praktis membuat Zulkifli dan pemain lain sedih dan kecewa. Terlebih, pengungkitan itu dikaitkan dengan isu suap dan pengaturan skor yang saat ini sedang ramai di bicarakan.
"Ya kalau saya pribadi apa yang saya rasa, ini dirasa oleh teman-teman di [Timnas Piala AFF] 2010 bahwa sepertinya mereka tak menghargai perjuangan kami. Pak Andi [Mantan Manajer Timnas Indonesia, Andi Darussalam Tabusalla atau ADS] cerita kalau dia cita-citanya ingin bawa piala juara, bagus."
"Tapi dia di balik meja, kami di lapangan dengan fitnah yang seperti itu ya bagaimana lah tahu sakitnya kami dan keluarga kami dengar berita itu yang belum tentu benar," ungkap Zulkifli.
Fakta terbaru juga diungkapkan Hamka Hamzah yang menjelaskan kondisi lapangan di Stadion Bukit Jalil, tempat leg pertama final Piala AFF antara Timnas Indonesia melawan Malaysia digelar. Ternyata, di lokasi tempat Maman Abdurrahman mencoba menahan bola sampai terjadinya gol pertama Malaysia ada semacam tambalan pasir yang bisa membuat pemain tersandung saat melewatinya.
"Jadi sebelum pertandingan saya pemanasan long pass dengan Maman di posisi yang sama saat Maman menahan bola itu. Ada semacam tambalan pasir saya injak dan itu masuk sampai ke pergelangan kaki kita," ucap Hamka.
M. Nasuha yang mencetak satu gol pada menit ke-72 di leg kedua final Piala AFF 2010 juga mengaku sedih ketika kegagalan timnya kala itu kembali diungkit.
"Secara teknis kita kebobolan setelah pertandingan berhenti sekitar 15 menit dan itu sangat berpengaruh. Ketika kita sedang konsentrasi penuh terus laga berhenti. Untuk menaikkan performa dan konsentrasi lagi itu agak sulit. Sehingga tuan rumah lebih beruntung," terang Nasuha.
ADS, manajer yang mendampingi perjuangan Timnas Indonesia selama di Piala AFF 2010 menambahkan Pelatih Alfred Riedl sangat ketat dalam menjaga para pemainnya. Baik di hotel maupun di lapangan.
Ia juga menampik isu yang menyebut Ketua Umun PSSI saat itu, pengurus PSSI yang masuk ke dalam ruang ganti pemain jelang pertandingan. Sama seperti yang diungkapkan Zulkifli sebelumnya.
"Tidak ada itu [pengurus PSSI yang masuk ke ruang ganti pemain]. Masuk hotel tidak ada orang lain, steril. Menpora [Menpora saat itu Andi Mallarangeng] mau masuk setengah mati izin sama Riedl. Nurdin Halid [Ketua Umum PSSI saat itu] mau masuk tidak boleh banting pintu," ujar Andi.
Saat di program Mata Najwa, Rabu (19/12) malam, Andi menyebut kebobolan usai mengetahui kabar dari salah seorang koleganya di Malaysia yang mengakui Harimau Malaya tidak akan menang melawan Indonesia jika tidak 'memainkan' pertandingan.
Lebih lanjut Andi menyebut sosok wanita yang diduga pemberi suap pada final Piala AFF 2010 yang masuk ke hotel. Wanita tersebut menemui pemain yang memang bisa diajak kerja sama agar Timnas Indonesia kalah.
"Orang Indonesia, perempuan. Bukan pengurus PSSI. Dia enggak paham bola," terang ADS.
Saat ditanya lebih lanjut terkait identitas wanita tersebut, ADS enggan membeberkannya kecuali untuk keperluan membantu penyelidikan kepolisian.
(ttf/bac)