Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak kepolisian membuka kemungkinan akan menambah jumlah tersangka kasus dugaan
pengaturan skor pertandingan
sepak bola pekan depan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan kemungkinan itu akan dilihat oleh penyidik di
Satuan Tugas (Satgas) Anti-Mafia Bola Polri setelah meningkatkan sejumlah kasus dugaan pengaturan skor pertandingan dari penyelidikan ke penyidikan.
"Minggu depan sudah ada peningkatan beberapa kasus dari penyelidikan ke penyidikan. Tidak menutup kemungkinan sudah ada lagi beberapa tersangka yang akan ditetapkan," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (4/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi mengataan peningkatan status kasus dari penyelidikan ke penyidikan serta penetapan tersangka akan dilakukan setelah menemukan alat bukti yang cukup dan melangsungkan gelar perkara.
Dedi pun menyampaikan, penyidik akan menyusun konstruksi hukum sejumlah kasus dugaan pengaturan skor pertandingan agar menjadi jelas pada pekan depan.
 Johar Lin Eng menjadi salah satu tersangka yang ditetapkan polisi dalam kasus pengaturan skor. (ANTARA/I.C. Senjaya) |
"Minggu depan konstruksinya sudah jelas siapa-siapa saja yang menjadi tersangkat atas peristiwa pidana yang alat buktinya mencukupi," tutur mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu.
Sejauh ini polisi sudah menetapkan empat tersangka dalam kasus pengaturan skor. Mereka adalah anggota Exco PSSI Johar Lin Eng, mantan anggota Komite Wasit PSSI Priyanto, putrinya Anik Yuni Artikasari, dan mantan anggota Komisi Disiplin PSSI Dwi Irianto alias Mbah Putih.
Polisi Kembali Periksa Sekjen PSSIDedi juga menjelaskan Satgas Anti-Mafia Bola Polri memeriksa kembali Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria pada Jumat (4/1) pagi.
Tisha sudah mendatangi ke kantor sementara Direktorat Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal (Dittipidkor Bareskrim) Polri di Gedung Ombudsman, Kuningan, Jakarta Selatan, sejak pukul 09.00 WIB.
"[Sekjen PSSI] akan dimintai keterangan lagi hari ini. Diminta verifikasi dan klarifikasi baik secara lisan atau data," kata Dedi.
Tisha sebelumnya telah diperiksa Satgas Anti-Mafia Bola Polri pada 28 Desember 2018. Sekjen yang menggantikan Ade Wellington itu baru menjawab 23 dari 40 pertanyaan yang diajukan penyidik.
Ketika itu Ratu Tisha datang sekitar pukul 15.45 WIB bersama salah satu staf PSSI dan seorang pengacara bernama Andrew dari Kantor Pengacara Siswidihardjo and Partner. Namun, ia mengakui pemeriksaan baru dimulai pada pukul 16.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
(mts/nva/har)