Jakarta, CNN Indonesia --
Satgas Anti Mafia Bola akan memeriksa pelatih dan pemain
Persibara Banjarnegara dan PS Pasuruan terkait dugaan suap sebesar Rp45 juta yang diterima oleh wasit Nurul Safarid.
Pemeriksaan ini dilakukan lantaran penyidik Satgas Anti Mafia Bola meyakini bahwa uang suap terhadap Nurul tidak mengalir dengan sendirinya. Polisi menduga pihak-pihak tertentu ikut memiliki peran dalam uang suap untuk pertandingan Persibara vs PS Pasuruan dalam laga lanjutan Liga 3.
"Pelatih dan pemain Persibara, pihak lawan PS Pasuruan, pelatih serta pemainnya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Selasa (8/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi juga akan memeriksa asisten wasit, wasit cadangan, serta perangkat pertandingan Persibara vs PS Pasuruan. Kepastian itu diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Argo Yuwono, Selasa (8/1).
 Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono memastikan pihaknya terus melakukan pemeriksaan. (CNN Indonesia) |
"Ya, kami akan periksa [asisten dan cadangan]. yang dibicarakan apa kan kita perlu tahu itu," kata Argo.
Dari pemeriksaan awal setidaknya ada dua asisten wasit dan satu wasit cadangan bernama Chalid Hariyanto yang turut bertugas bersama Nurul Safarid. Para asisten wasit dan Nurul juga turut menghadiri sebuah pertemuan yang diduga untuk mengatur skor pertandingan.
Polisi akan menggali lebih lanjut isi pertemuan tersebut. "Yang tadi ikut juga [dalam pertemuan] siapa saja nanti kami bisa mengetahui apa peran masing-masing orang," ucap Argo.
 Pemeriksaan Berlinton Siahaan (kiri) ditunda. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H) |
Argo menjelaskan Nurul diduga menerima uang suap dari tersangka Priyanto dan Dwi Irianto alias Mbah Putih sebesar Rp45 juta agar menguntungkan Persibara saat melawan PS Pasuruan. Nurul pun dijerat dengan Pasal 378 KUHP.
Pemeriksaan Bendahara PSSI DitundaPemeriksaan Bendahara PSSI Berlinton Siahaan ditunda hingga pekan depan. Sedianya Berlinton diperiksa per hari ini oleh Penyidik Satgas Anti Mafia Bola. Argo Yuwono mengatakan penundaan dikarenakan Berlinton sedang tidak berada di Indonesia.
"Yang bersangkutan ada di Australia. Jadi dijadwal ulang pekan depan tanggal 14," kata Argo.
Argo mengatakan pernyataan disampaikan Berlinton melalui pengacaranya langsung. Sebelum Berlinton, penyidik juga sudah memeriksa sejumlah pihak pemangku kepentingan bola di Tanah Air.
Beberapa di antaranya polisi sudah memeriksa Sekjen PSSI, Ratu Tisha hingga sejumlah petinggi PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi. Mereka dipertanyakan mengenai regulasi dan ketentuan pertandingan.
(mts/ctr/har)