Jakarta, CNN Indonesia -- Petenis
Andy Murray bakal gantung raket di tahun 2019 lantaran permasalahan cedera pinggul yang dideritanya. Murray berharap bisa pensiun di grand slam Wimbledon.
Dilansir dari
CNN, Atlet yang meraih tiga kali juara grand slam tersebut mengumumkan hal tersebut kepada para awak media dalam konferensi pers ajang Australia Terbuka pada Jumat (11/1).
Bila memungkinkan, Murray ingin menjadikan Wimbledon sebagai ajang terakhir sebelum pensiun. Namun waktu pensiun Murray bisa lebih cepat, bahkan bisa jadi Australia Terbuka akan jadi turnamen terakhir Murray. Semuanya bergantung pada kondisi juara Olimpiade 2012 dan 2016 tersebut.
Dalam sesi konferensi pers ini, Murray tak kuasa menahan tangisnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bisa bermain dengan segala keterbatasan. Namun dengan keterbatasan dan rasa sakit, hal itu sama sekali tidak membuat saya menikmati bermain tenis di kompetisi dan latihan. Wimbledon adalah tempat saya ingin berhenti [pensiun], tapi saya tidak yakin bisa melakukannya," kata petenis berusia 31 tahun tersebut sambil menahan air mata turun dengan deras.
"Tubuh saya merasa tidak baik, saya sudah berjuang untuk waktu yang lama. Saya tidak yakin bisa bermain dengan rasa sakit untuk empat atau lima bulan lagi, cukup banyak yang telah saya lakukan untuk membuat pinggul saya lebih baik dan ternyata apa yang saya yang lakukan tidak banyak membantu [pemulihan]. Saya pikir Australia Terbuka adalah turnamen terakhir," ucapnya menambahkan.
 Andy Murray adalah salah satu petenis yang dianggap berada di level yang sama dengan Roger Federer dan Rafael Nadal. (REUTERS/Thomas Peter) |
Sementara itu pelatih Murray, Ivan Lendl, mengapresiasi keputusan anak didiknya tersebut.
"Dunia tenis akan kehilangan salah satu petarung hebat. Saya akan mengenang perasaan menyenangkan ketika kami bekerja sama dengan penuh kegembiraan," ucap Lendl.
Pada Januari tahun lalu, Murray sempat menjalani operasi di Australia. Hal itu mengakibatkan dia tidak ikut serta dalam Wimbledon 2017.
Selama berkarier di dunia tenis, Murray mencatat dua kali juara Wimbledon pada 2013 dan 2016. Selain itu, di kategori individu, petenis asal Inggris ini juga sempat menjuarai Amerika Terbuka (2012), ATP Tour Finals (2016), dan Olimpiade (2012, 2016). Sedangkan di kompetisi tim, ia pernah juara Piala Davis pada 2015.
Murray jadi salah satu petenis yang dianggap mampu berada di level yang sama dengan Roger Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovic. Rivalitas Murray dengan Djokovic bahkan sempat dianggap bakal meneruskan rivalitas Nadal dan Federer yang berjalan beberapa tahun sebelumnya.
(map/sry)