Jakarta, CNN Indonesia -- Bukan mantan pelatih
Timnas Indonesia U-16
Fakhri Husaini yang bakal direkrut, Bhayangkara FC lebih memilih pelatih asing.
Manajer Bhayangkara FC, Sumardji memastikan pelatih baru Bhayangkara FC, bukan mantan pelatih Timnas Indonesia U-16, Fakhri Husaini.
The Guardian dipastikan merekrut pelatih asing untuk menjadi komando tim di musim kompetisi 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumardji mengatakan bukan hal yang mudah untuk menentukan pelatih baru Bhayangkara FC setelah ditinggalkan Simon McMenemy yang menjadi pelatih Timnas Indonesia. Bahkan, Sumardji mengaku sampai harus menjalankan salat istikharah untuk mencari yang terbaik buat timnya selain berdiskusi dengan staf dan manajemen.
"Minggu ini [kami umumkan siapa pelatih baru Bhayangkara FC], yang pasti pelatih asing dan pernah di Liga 1," kata Sumardji melalui pesan singkat kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (15/1).
 Mantan pelatih Timnas Indonesia U-16 Fakhri Husaini batal direkrut Bhayangkara FC. (Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat) |
Sumardji juga memastikan pihaknya tidak berani mengambil pelatih asing yang belum pernah tampil di kompetisi sepak bola Indonesia, Liga 1. Ia juga meminta wartawan untuk menebak pelatih asing yang di maksud.
Saat ini setidaknya ada empat pelatih asing yang tampil di Liga 1 2018 namun belum memiliki klub untuk musim 2019. Mereka adalah Angel Alfredo Vera, mantan pelatih Sriwijaya FC musim lalu, Gomez de Oliviera mantan pelatih Madura United, Peter Butler mantan pelatih PSMS Medan dan Robert Rene Albert yang baru saja mengabarkan mundur dari kursi pelatih PSM Makassar.
Sebelumnya, Sumardji mengakui nama Fakhri Husaini sempat menjadi salah satu calon pelatih baru Bhayangkara. Namun, pelatih asing lebih menarik minat manajemen karena beberapa alasan tertentu.
"Sebenarnya sih pelatih asing dan lokal sama. Tapi saya melihat, kami ini kan mayoritas pemain muda di kombinasikan dengan senior, sehingga kami harus realistis memikirkan dampak positif-negatif saat memilih pelatih, lokal atau asing. Kami berupaya mendapatkan pelatih yang terbaik dari pilihan yang ada," jelas Sumardji.
Di sisi lain, Sumardji yakin kehadiran pelatih baru di Bhayangkara tidak bakal mengubah banyak hal. Sebab, kekuatan utama The Guardian ada pada pemain yang tidak mengalami banyak bongkar pasang seperti klub-klub lainnya.
"Jadi siapapun pelatihnya hasilnya akan bagus, karena main bola tidak hanya soal skill tapi juga semangat dan kebersamaan. Siapapun yang kita putuskan [pelatihnya] akan membawa aura positif Bhayangkara FC di 2019," tuturnya.
(ttf/bac/jun)