Jakarta, CNN Indonesia -- Bocah berkebutuhan khusus berusia sembilan tahun jadi korban aksi suporter di laga
Liverpool vs
Chelsea pada lanjutan
Liga Inggris di Stadion Anfield, Minggu (14/4).
Donte Patterson-Stanley, anak berkebutuhan khusus yang merupakan fan Chelsea, menjadi korban pelemparan bom asap dari suporter tuan rumah.
Daily Mail melansir, bom asap tersebut jatuh tak jauh dari lokasi Stanley berada. Insiden ini membuat Stanley harus dibawa ke area pertolongan pertama setelah menghirup asap yang mengganggu pernapasannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bocah tersebut mengalami batuk terus-menerus dan mata memerah, gatal-gatal, dan berair. Pengalaman ini membuat bocah tersebut bingung dan cemas.
Berdasarkan sejumlah foto yang beredar di Twitter, bom asap bewarna merah mengepul di area tribune penonton Chelsea setelah Sadio Mane mencetak gol pembuka di awal babak pertama. Duel ini dimenangkan The Reds dengan skor 2-0.
"Tidak lama setelah bom asap dilempar, mata anak saya menjadi sangat merah, gatal, dan berair. Dia juga terus batuk tanpa henti dan bersin tidak seperti biasanya," kata Frances Stanley, ibu dari Donte Stanley.
"Putra saya memiliki kebutuhan khusus dengan keterlambatan perkembangan. Peristiwa ini berlebihan baginya karena dia tak mengerti apa yang terjadi dan membuatnya sangat cemas," sambungnya.
Pihak kepolisan Merseyside dikabarkan akan melakukan investigasi untuk mencari pelaku pelemparan bom asap tersebut. FA selaku Asosiasi Sepak Bola Inggris menyatakan tengah mengumpulkan keterangan terhadap kejadian ini.
(jun/ptr)