Jakarta, CNN Indonesia --
Lalu Muhammad Zohri nyaris meraih emas pada Kejuaraan
Atletik Asia 2019 nomor lari 100 meter di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Qatar, Senin (22/4) waktu setempat.
Peraih medali emas di Kejuaraan Atletik Junior Dunia 2018 di Tampere, Finlandia itu mengakui hilang konsentrasi sehingga medali emas yang sudah di depan mata buyar.
Lalu Zohri pun harus puas meraih medali perak dengan catatan waktu 10,13 detik. Ia dikalahkan sprinter Jepang, Yoshihide Kiryu, dengan torehan 10,10 detik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, Lalu Zohri yang menempati trek posisi kedua sempat memimpin di awal-awal lomba. Pelari 18 tahun itu kemudian tersusul dan didahului Kiryu pada 10 meter jelang garis finis.
Kiryu yang sempat berada pada urutan keempat mampu meningkatkan akselerasi kecepatannya sehingga bisa finis terdepan.
Lalu Zohri sendiri hanya melorot di posisi kedua. Peringkat ketiga diraih sprinter asal China, Wu Zhiqiang yang membukukan catatan waktu 10,18 detik.
 Lalu Muhammad Zohri bersama sang pelatih Eni Nuraeni di Doha, Qatar. (Foto: Dok. PB PASI) |
Sprinter kelahiran Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat itu pun mengungkapkan faktor ia gagal mendongkrak kecepatannya lagi di akhir-akhir lomba.
"Iya saya sempat hilang konsentrasi, memikirkan saingan-saingan saya," ujar Lalu Zohri dikutip dari rilis PB PASI.
Catatan waktu Lalu Zohri merupakan sebuah peningkatan setelah pada semifinal ia berada di posisi kedua dengan torehan 10,15 detik. Catatan waktu tersebut pun sudah melampaui rekor mantan sprinter nasional Suryo Agung yakni 10,17 detik.
Dengan raihan tersebut di SEA Games 2009, Suryo Agung pernah berstatus sebagai manusia tercepat Asia Tenggara.
Kini kompatriotnya asal Indonesia, Lalu Zohri, yang dinobatkan sebagai manusia tercepat di Asia Tenggara setelah mengalahkan rekor Suryo Agung.
Meski hanya meraih medali perak di Kejuaraan Atletik Asia 2019, Lalu Zohri optimistis bisa memperbaiki pencapaiannya. Apalagi, ia masih berambisi tembus catatan waktu sembilan detik di lari nomor 100 meter.
"Iya, saya akan coba lebih baik dan baik lagi," tutur Lalu Zohri.
Sukses Lalu Zohri di nomor 100 meter ini sendiri tak lepas dari strategi jitu pelatihnya Eni Nuraeni Sumartoyo. Pelatih yang baru saja dianugerahi gelar pelatih terbaik Asia 2019 oleh Asosiasi Atletik Asia ini mengatakan sengaja menyimpan sprinternya untuk lari 100 meter karena nomor ini yang menjadi target Indonesia di Olimpiade 2020.
Lalu Zohri tidak diturunkan di nomor estafet 4x100 meter lantaran jadwal yang terlalu mepet dengan waktu lomba 100 meter.
(bac)