Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Viking Persib Club (VPC) Herru Joko memberikan apresiasi tinggi buat Jakmania yang telah mengamankan sejumlah Bobotoh yang hadir di laga
Persija Jakarta melawan
Persib Bandung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Rabu (10/7).
Meskipun Bobotoh sudah dilarang untuk nonton langsung di stadion, tapi diketahui masih saja ada beberapa yang datang. Namun sejumlah Koordinator Lapangan (Korlap) Jakmania berusaha menyelamatkan dan mengamankan Bobotoh yang datang.
"Senang [tidak ada keributan], hebat. Apresiasi tinggi buat Jakmania, buat Korlapnya [Koordinator Lapangan], Ketuanya, semuanya terima kasih," ucap Herru melalui sambungan telepon kepada
CNNIndonesia.com, Jumat (12/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Herru, sudah seharusnya sepak bola sebagai hiburan buat semua. Ke depannya ia berharap tren positif perdamaian antara pendukung Persib dan Persija bisa dilanjutkan.
 Duel Persija lawan Persib berakhir imbang 1-1. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Tindakan positif Jakmania di SUGBK kemarin juga sempat beredar di sejumlah grup
Whatsapp suporter Persib. Menurut Herru, tidak ada satu pun cerita negatif yang muncul di laporan yang diterimanya.
"Tindakan kemarin semua mendapat apresiasi dari pengurus Viking dan Bobotoh. Semoga kita bisa balas kalau ke Bandung, ada jaminan dari saya. Di grup semua apresiasi, ceritanya bagus-bagus. Di sini juga saya bertekad, kami akan lebih baik menyambut mereka di putaran kedua," ucap Herru.
Herru enggan menyebut Bobotoh yang datang ke SUGBK bandel. Sebab menurutnya, sepak bola adalah sebuah panggilan jiwa.
"Mungkin dia yang datang itu cinta dan fanatik banget dengan Persib. Alhamdulillah tidak ada kejadian apapun. Ini bukan soal bandel, karena semua stakeholder sepak bola, federasi harus bergerak bikin regulasi yang keren buat suporter," ujarnya
Menurutnya kehadiran beberapa Bobotoh ke GBK itu adalah panggilan jiwa bagi seorang suporter. Meskipun pihak kepolisian maupun VPC sudah mengeluarkan larangan kepada anggotanya untuk datang langsung ke Jakarta.
"Kami sudah mencegah juga, sudah berusaha keras untuk [memberi instruksi] tidak datang ke sana. Di Bandung kami banyak nobar [nonton bareng]," terang Herru.
(ttf/ptr/bac)