Jakarta, CNN Indonesia -- Pembalap Monster Energy Yamaha,
Valentino Rossi, mengungkit kejayaan masa lalu usai terpuruk di paruh musim
MotoGP 2019.
Di musim ini Rossi belum mampu menjadi pemenang dalam sembilan seri yang digelar. Catatan itu menambah panjang puasa kemenangan Rossi usai terakhir kali diraih di MotoGP Belanda 2017.
Pada paruh pertama musim ini, Rossi sempat tampil apik di seri-seri awal dengan dua kali naik podium. Tetapi setelah itu performa Rossi jeblok, bahkan gagal finis di MotoGP Italia, Catalonia, dan Belanda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di MotoGP Jerman yang menjadi penutup jeda Rossi harus puas finis di posisi delapan. Hasil itu membuat pebalap 40 tahun tersebut berada di peringkat keenam klasemen sementara MotoGP 2019 dengan 80 poin dan makin tertinggal dari Marc Marquez.
"Tentu saja saya tidak suka [kekalahan beruntun], tetapi saya pernah mengalami itu dalam karier saya, dan saya bisa kembali," kata Rossi.
 Valentino Rossi tetap bangga dengan rekor 89 kemenangan di level elite grand prix. (REUTERS/Jon Nazca) |
Meski terpuruk di musim ini, Rossi tidak menganggap hasil tersebut buruk. Rossi juga masih bisa membanggakan catatan kemenangannya di level elite, dengan 89 kemenangan. Dikutip dari situs MotoGP, 89 kemenangan tersebut merupakan kombinasi kesuksesan Rossi saat di kelas 500cc dan MotoGP.
Catatan Rossi itu masih di atas legenda MotoGP Giacomo Agostini (68 kemenangan), sementara juara bertahan Marquez mengoleksi 49 kemenangan.
"Saya sudah memenangi 89 balapan di MotoGP [500cc] . Saya tidak terlalu buruk," ucap Rossi sembari tertawa.
Dengan menempati posisi keenam klasemen sementara MotoGP 2019, Rossi tertinggal 105 poin dari Marquez yang jadi pemuncak klasemen. Rossi juga berada di bawah rekan setimnya Maverick Vinales.
(mcf/jun)