Jakarta, CNN Indonesia -- Ganda putri Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi mengaku sempat demam tinggi selama berjuang bersama di kejuaraan badminton
Indonesia Open 2019.
Matsutomo/Takahashi berhasil melaju ke final
Indonesia Open 2019 setelah mengalahkan wakil Korea Selatan, Lee So Hee/Shin Seung Chan 17-21, 21-14 dan 21-15, Sabtu (20/7).
Kendati menang, Matsutomo/Takahashi sempat dua kali menolak untuk diwawancara wartawan usai pertandingan lantaran kurang sehat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak pertama datang ke Jakarta pasangan ranking empat dunia itu sudah merasakan tidak enak badan. Kondisi itu semakin dirasa tidak enak sehari setelah menyelesaikan babak pertama menghadapi wakil Jerman, Linda Efler/Isabel Herttrich 21-17, 21-8.
 Miyaki Matsutomo/Ayaka Takahashi menjadi salah satu andalan Jepang di sektor ganda putri. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A) |
"Kami berdua sempat demam tinggi mencapai 38 derajat celcius. Tapi sekarang sudah agak mendingan dan bisa kembali seperti semula," ucapnya.
Meski demamnya sudah turun, Matsutomo mengaku masih kurang fit. Ia pun sempat dibuat kewalahan lawan yang memainkan tempo cepat di babak semifinal.
Beruntung di gim kedua dan ketiga Matsutomo/Takahashi bermain lebih tenang sehingga mampu memenangkan pertandingan sekaligus lolos ke final Indonesia Open 2019.
"Kami termotivasi Olimpiade, kami ingin ikut Olimpiade. Karena sesama pemain Jepang persaingannya ketat untuk ikut ke Olimpiade. Jadi walaupun sakit tidak boleh jadi alasan. Walau sakit harus tetap main," jelas Matsutomo.
Selain motivasi lolos ke Olimpiade 2020 Tokyo, dukungan dari penonton yang memenuhi Istora Senayan juga disebut Matsutomo memberikan suntikan semangat tersendiri.
"Euforia penonton buat kami semangat lagi, karena kami didukung. Persiapan kami ingin istirahat dan mempelajari lawan untuk pertandingan final nanti," tutupnya.
(ttf/bac)