Prestasi Ganda Putra Jadi Alarm Badminton Indonesia

CNN Indonesia
Senin, 22 Jul 2019 13:34 WIB
Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto meminta PBSI mencari cara untuk meningkatkan prestasi badminton Indonesia di luar nomor ganda putra.
Menonjolnya prestasi ganda putra perlu menjadi perhatian khusus bagi PBSI. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto meminta PBSI mencari cara untuk meningkatkan prestasi badminton Indonesia di luar nomor ganda putra.

Permintaan tersebut merujuk pada pencapaian atlet Merah Putih dalam Indonesia Open 2019. Dari lima nomor pertandingan, hanya ganda putra melalui Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang mampu juara.

Secara keseluruhan, ujar Gatot, Kemenpora senang gelar juara ganda putra berhasil direbut. Akan tetapi, ia menilai di nomor lain masih memprihatinkan dan menjadi pekerjaan rumah yang panjang bagi PBSI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak bisa tinggal diam juga, mungkin batuan [dana] yang diberikan tidak seperti yang diharapkan. Tapi kalau sepenuhnya kami berikan ke PBSI, bagaimana dengan cabor lain? Anggaran terbatas, ini menjadi alarm kewaspadaan kita," ucap Gatot kepada CNNIndonesia.com pada Senin (22/7).

Kevin/Marcus juara setelah mengalahkan kompatriotnya Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dalam final Indonesia Open 2019 di Istora Senayan pada Minggu (21/7). The Minions menang dengan skor 21-19 dan 21-16 dalam pertandingan berdurasi 28 menit.

Tontowi Ahmad dinilai belum menemukan pasangan yang pas usai ditinggal Liliyana Natsir.Tontowi Ahmad dinilai belum menemukan pasangan yang pas usai ditinggal Liliyana Natsir. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Gatot mengatakan Kemenpora bangga dan senang ada pertandingan antaratlet Indonesia di laga puncak.

"Artinya, memang Indonesia tangguh di situ [ganda putra]. Siapa pun mengakui ganda putra Indonesia, tidak hanya di Indonesia Open tapi juga All England dan Thomas Cup. Satu sisi kami senang," kata Gatot.

Prestasi Ganda Putra Jadi Alarm Badminton Indonesia
"Hanya saja, kemarin prestasi itu tetap menyisakan ada beberapa catatan yang perlu kami cermati. Poinnya, [badminton] kita masih up and down di nomor lain terutama yang selama ini di ganda campuran. Owi [Tontowi Ahmad] belum menemukan pasangan yang pas setelah mundurnya Butet [Liliyana Natsir], di sektor putri juga masih harus kerja keras," katanya menambahkan.

Dalam Indonesia Open 2019, langkah tunggal putra Indonesia Jonatan Christie terhenti di perempat final. Pun ganda campuran Tontowi/Winny Oktavina Kandow gugur di babak delapan besar.

Sedangkan tunggal putri hanya mampu mencapai babak kedua lewat Gregoria Mariska Tunjung. Sama dengan tunggal putri, tiga pasang ganda putri Indonesia pun berhenti di babak kedua yaitu Nadya Melati/Tiara Rosalia Nuraidah, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, dan Della Destiara Haris/Riski Amelia Pradipta.

Setelah Indonesia Open, para atlet langsung mempersiapkan diri untuk Jepang Open yang berlangsung pada 23-28 Juli. (map/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER