Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat
MotoGP Carlo Pernat menilai
Valentino Rossi masih memiliki nilai penting di lintasan MotoGP. Selain masih mampu membalap, Rossi juga masih laku untuk dijual.
Performa Rossi yang menurun dalam balapan
MotoGP 2019 menuai sorotan. Usia Rossi yang sudah mencapai 40 tahun lantas dituding sebagai penyebab kemunduran sang mantan juara dunia.
Bahkan bos Yamaha Lin Jarvis mengakui tidak melihat masa depan bersama Rossi. Jarvis mengatakan tingkat ketergantungan tim berlambang garpu tala itu telah berubah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Pernat tidak menilai ada yang berubah dari Rossi. Pernat masih berpendapat mantan pebalap Honda dan Ducati itu bisa bersaing dan memiliki daya tarik.
 Perolehan poin Valentino Rossi tertinggal jauh dari Marc Marquez yang memimpin klasemen MotoGP 2019. (AP Photo/Jens Meyer) |
"Saya tidak percaya dengan hal ini. Saya percaya Valentino akan membalap dengan Yamaha sampai akhir kontrak, dia begitu penting sebagai pebalap dan memiliki citra untuk pemasaran," kata Pernat dikutip dari
tuttomotoriweb.
"Jika Jarvis mengatakan hal tersebut maka itu gila, tetapi saya tidak percaya dia mengatakannya," sambung Pernat.
Fakta Rossi baru meraih 80 poin dalam paruh pertama, dan menjadi capaian terburuk Rossi di MotoGP, tidak melunturkan kepercayaan Pernat bahwa The Doctor memiliki kemampuan yang dapat diandalkan.
"Dia memiliki kepercayaan diri tinggi dan ini tidak berubah. Dia membutuhkan rekan-rekan, jalan hidupnya. Setiap hari dia berlatih ratusan kilometer bersaing dengan pebalap-pebalap muda," terang Pernat.
"Kita membutuhkan Valentino di Paddock. Beruntung dia masih memiliki kontrak satu tahun, meskipun belakangan kita membaca banyak keanehan dan juga pernyataan dari Lin Jarvis," ucapnya.
Dengan 80 poin, Rossi kini menempati peringkat keenam. Kendati sempat menduduki posisi runner-up di MotoGP Argentina dan Amerika Serikat, Rossi empat kali finis di luar peringkat tiga besar dan tiga kali gagal menyelesaikan balapan.
(nva/ptr)