Jakarta, CNN Indonesia -- Pemilik
Bali United Pieter Tanuri menyebut
naturalisasi pemain menjadi akal-akalan klub di Indonesia untuk meraih prestasi gemilang dalam jangka waktu pendek sembari membina pemain muda demi prestasi jangka panjang.
Pieter tak menampik prestasi membutuhkan proses yang tidak sebentar. Namun, kenyataan target yang harus dicapai membuat naturalisasi menjadi jalan pintas pencapaian prestasi jangka pendek.
"Untuk prestasi jangka pendek, banyak yang
ngakalin [lewat naturalisasi]. Kalau kami [Bali United] berpikirnya jangka panjang. Sekarang sudah ada sekolah elite akademi dan itu bagian dari proses pembinaan jangka panjang kami," kata Pieter kepada
CNNIndonesia.com, Kamis (25/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain prestasi jangka pendek, Pieter juga mengakui keberadaan pemain naturalisasi atau pemain asing dapat meningkatkan kekuatan tim. Dalam regulasi liga disebutkan, setiap klub peserta kompetisi bisa menggunakan jasa tiga pemain asing non-Asia ditambah satu pemain asing asal Asia.
 Stefano Lilipaly sudah berstatus warga negara Indonesia sejak 2011. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana) |
Sementara itu CEO PSM Makassar Munafri berharap keberadaan pemain asing dan pemain naturalisasi kelak tidak lagi menjadi kebutuhan primer.
"Kehadiran pemain naturalisasi juga diharapkan bisa mentransformasi kemampuan, cara berpikir. Jadi pemain lokal yang ada sekarang bisa melihat kontribusi pemain asing atau naturalisasi untuk bisa ditularkan ke pemain lokal. Ke depannya kami ingin pemain asing ini hanya untuk melengkapi, bukan sebagai pemain utama," ucap Munafri.
Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar menyoroti keuntungan dari pemain naturalisasi adalah permasalahan administrasi yang lebih mudah ketimbang pemain asing.
"Pemain asing kan terbatas ya di sini, kalau sudah dinaturalisasi jadi klub tidak pusing lagi. Mulai dari perizinan, urusan dengan agen dan lain-lain jadi tidak ribet," jelas Umuh.
Harga Mahal Pemain NaturalisasiDitilik dari harga, klub mengakui proses naturalisasi tak lantas membuat harga pemain menjadi berubah secara drastis dan masih lebih tinggi ketimbang pemain dalam negeri.
"Pemain naturalisasi lebih mahal daripada pemain lokal. Mirip-mirip lah, tapi lokal lebih murah. Tapi dibanding pemain asing, naturalisasi lebih murah," sebut Pieter.
Hampir sama dengan Pieter, Munafri menyebut harga pemain naturalisasi pada umumnya lebih mahal. Namun hal tersebut mengacu kepada kualitas bukan hanya berdasar asal pemain.
"Hampir sama, harga pemain naturalisasi hampir sama dengan asing. Ada pemain naturalisasi yang harganya lebih mahal dari asing. Bahkan ada pemain lokal yang lebih mahal dari pemain asing. Tergantung kualitas pemainnya, bukan statusnya karena pemain asing juga ada strata tingkatannya," jelas Munafri.
(ttf/har)