Jakarta, CNN Indonesia -- Sekjen
PSSI Ratu Tisha Destria tidak merasa tertekan ketika mendapat penolakan oleh suporter tuan rumah dalam pertandingan final leg kedua
Piala Indonesia antara PSM Makassar melawann Persija Jakarta di Stadion Andi Matalatta, Selasa (6/8).
Sebelumnya, Tisha diteriaki dengan sebutan 'mafia' saat menyaksikan pertandingan yang dimenangkan PSM dengan skor 2-0 tersebut. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Tisha kemudian meninggalkan kursi VIP utama yang telah disediakan panitia pelaksana dengan kawalan sejumlah polisi.
Yang menarik, dalam video yang tersebar luas di media sosial, Tisha sama sekali tidak menunjukkan raut muka yang tegang ketika diteriaki belasan ribu fan. Ia malah banyak menebar senyum sembari meninggalkan tribun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PSM, saya sangat bangga. Terima kasih panpel PSM sangat cepat dan responsif terhadap seluruh rekomendasi yang datang dari PSSI. Dan itu [rekomendasi PSSI] tidak datang dari langit, itu berdasarkan juga komunikasi kami [PSSI] dengan AFC.
 PSM berhasil jadi juara Piala Indonesia setelah mengalahkan Persija. (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe) |
"[Panpel PSM] sangat responsif. Kami bersama-sama untuk menyukseskan itu [laga final leg kedua di Makassar]. Jadi kalau memang niat kami [PSSI] untuk kebaikan anggotanya, seperti ibu menyayangi anaknya, kenapa saya harus merasa tertekan?" ungkap Tisha kepada
CNNIndonesia.com.
Tisha menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada suporter PSM Makassar atas kepedulian, kedewasaan, dan kebesaran hati untuk sepak bola Indonesia. Ia juga mengapresiasi partisipasi fan yang menjaga ketertiban guna lancarnya pertandingan kemarin.
Tisha pun memastikan dengan lancarnya penyelenggaraan, PSM bisa mewakili Indonesia di AFC Cup 2020.
"Saya terima kasih kepada panpel PSM dan manajemen yang sangat responsif terhadap rekomendasi PSSI. Mereka langsung mempersiapkan dengan baik, sehingga laporan kami kepada AFC pun bersih. Kemudian luar biasa kerja sama sinergi dengan pihak kepolisian," kata Tisha.
"Terima kasih kepada Polda Sulsel, Polrestabes Makassar, Mabes Polri, dan seluruh unsur pengamanan itu benar-benar nyaman. Dan saat itu kami bisa lihat, ketika semua pihak bersinergi, pertandingan alhamdulillah berjalan dengan lancar," ucapnya menambahkan.
Lebih lanjut, Tisha memastikan PSSI melakukan sebuah keputusan bukan berdasarkan perorangan.
"Bukan berdasarkan saya. PSSI punya sistem, dan sistem yang paling utama adalah yang harus kita ingat adalah Piala Indonesia bagian dari kejuaraan yang dipantau AFC. Seluruh babak kami laporkan ke AFC," ucap dia.
"Bukan hanya klub yang ikut, tapi juga penyelenggaraan pertandingannya [dilaporkan ke AFC]. Jadi apabila kami ada sedikit cacat dalam penyelenggaraan pertandingan final, kira-kira apakah bisa juaranya [Piala Indonesia] mewakili di Piala AFC?" kata Tisha.
(map/ptr/jun)