Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (
Kemenpora RI) dan
PSSI mengecam penyerangan acara nobar final
Piala Indonesia PSM Makassar vs Persija Jakarta di Jakarta, Selasa (6/8).
Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto sangat menyayangkan kejadian tersebut. Gatot menilai kegembiraan dalam mendukung sebuah tim sepak bola kesayangan sebagai suatu hal yang wajar.
"Sepak bola ada kalah dan menang. Kalau ada tindakan cenderung destruktif atau anarkis, kami sangat sayangkan. Kalau tidak teratasi, kami khawatirkan jadi preseden buruk tempat lain," kata Gatot kepada CNNIndonesia.com pada Rabu (7/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika demikian, akan ada balas dendam. Kalau sudah balas dendam, ujung-ujungnya pukul-memukul. Kami akan giatkan pertemuan dengan suporter," tuturnya menambahkan.
Secara informal, lanjut Gatot, Kemenpora RI bakal tetap melakukan pertemuan suporter. "Kami akan sosialisasikan betapa indahnya zero conflict," ucap dia.
Senada dengan Gatot, Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria mengatakan tidak akan menoleransi kejadian-kejadian yang bisa merusak unsur-unsur nilai sepak bola Indonesia seperti fairplay, respek, dan disiplin.
"Indonesia sebentar lagi ingin SEA Games, kualifikasi Piala Dunia. PSM [Makassar] sudah juara dan akan mewakili Indonesia di Piala AFC, tidak boleh kita rusak marwah sepak bola Indonesia. Jadi yang paling bisa menjaganya adalah kita bersama," ucapnya.
Sebelumnya, serangan teror terjadi di sebuah kafe kawasan Tebet. Sejumlah kendaraan termasuk mobil dan motor yang parkir di kafe kawasan Tebet, Jakarta Selatan, mengalami kerusakan akibat penyerangan yang diduga dilakukan oknum suporter Persija.
(map/ptr)