Jakarta, CNN Indonesia --
Valentino Rossi mengaku Yamaha baru memenuhi permintaan yang sudah ia nantikan sejak dua setengah tahun lalu.
Rossi belum kunjung menempati podium lagi sejak
MotoGP Amerika Serikat 2019 yang berlangsung 14 April. Namun Rossi mengaku ada perubahan yang terjadi di Yamaha setelah jeda musim panas.
"Yamaha mulai bekerja dengan baik, pada sisi akselerasi, dan elektronik untuk memperbaiki performa ban belakang. Ini adalah hal yang saya minta sejak dua setengah tahun, tetapi saya belum mendapat jawaban hingga akhir bulan," kata Rossi dikutip dari
Motorsport.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin kami bisa tampil lebih baik dan lebih kompetitif ada akhir tahun ini dan tahun depan," sambung mantan juara dunia MotoGP itu.
 Valentino Rossi finis keempat di MotoGP Inggris 2019. (AP Photo/Rui Vieira) |
Setelah istirahat paruh musim, Rossi mencatatkan finis keenam di MotoGP Ceko dan peringkat keempat di MotoGP Austria dan Inggris.
Sebelumnya Rossi sempat gagal finis pada tiga balapan beruntun, MotoGP Italia, Catalunya, dan Belanda yang dilanjutkan dengan finis kedelapan di MotoGP Jerman.
Salah satu permasalahan signifikan yang dirasa Rossi adalah performa Yamaha di lintasan lurus yang tidak mampu bersaing dengan motor-motor lain.
"Kami telah membaik, tetapi jalan masih panjang. Kami [biasanya] tujuh atau delapan detik [tertinggal dari pebalap papan atas] di balapan, motor lain bisa lebih kencang 12 kilometer per jam di lintasan lurus," ucap Rossi.
[Gambas:Video CNN]"Kami tidak bisa kuat seperti Ducati di lintasan lurus, tetapi kami harus bekerja setidaknya untuk mengurangi separuhnya," tambahnya.
Setelah merasa ada perbaikan di motor YZR-M1, Rossi berharap Yamaha dapat mendatangkan swingarm baru untuk meningkatkan performa.
"Saya berharap Yamaha dapat mendatangkannya secepat mungkin. Tidak ada situasi yang jelas [mengenai waktu pengembangan swingarm], tetapi saya harap tidak lama lagi kita akan melihatnya," ucap Rossi.
Live streaming MotoGP San Marino 2019 bisa disaksikan melalui CNNIndonesia.com.
(nva/jun)