WAWANCARA EKSKLUSIF

Hendra Setiawan: Julukan Dewa Terlalu Berlebihan

CNN Indonesia
Sabtu, 07 Sep 2019 08:41 WIB
Hendra Setiawan sudah 35 tahun, namun ia masih ada di level atas persaingan bulutangkis. Berikut wawancara Hendra dengan CNNIndonesia.com.
Hendra Setiawan belum memiliki rencana pensiun. (CNNIndonesia/ Putra Permata Tegar)
Markis Kido dan Mohammad Ahsan adalah dua rekan duet Anda. Apa poin-poin terkuat dari dua orang tersebut?

Kalau Kido, mentalnya bagus, cerdik, mengerti cara mencari poin dengan baik.

Kalau Ahsan, kuat, punya stamina bagus di belakang. Mau di depan atau belakang, bisa kuat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di balik rivalitas dengan Kevin/Marcus dan Fajar/Rian, apakah Anda sering memberikan saran pada junior-junior tersebut?

Kebanyakan saya memilih menunggu mereka yang bertanya, saya takut salah juga.

Ahsan/Hendra berhasil bangkit di tahun 2019 dan meraih gelar All England plus juara dunia.Ahsan/Hendra berhasil bangkit di tahun 2019 dan meraih gelar All England plus juara dunia. (Reuters/Andrew Boyers)
Hubungan di pelatnas Cipayung itu unik, saingan sekaligus teman. Bagaimana Anda melihatnya?

Sebenarnya biasa, kalo atlet pasti di dalam lapangan istilahnya harus bunuh-bunuhan. Tetapi kalau di luar ya sudah kita lupakan apa yang terjadi di dalam lapangan. Bersaing secara sehat.

Mana momen paling mengecewakan untuk Hendra Setiawan dalam karier?

Olimpiade 2012 dan Olimpiade 2016. Yang paling mengecewakan tentu gagal lolos ke Olimpiade 2012, soalnya beda poin untuk lolos saat itu sangat sedikit.

Apakah kegagalan itu membuat anda sempat down, karena saat itu sudah 28 tahun dan akhirnya pisah dengan Kido?

Down sih pasti, cuma saya berpikir mungkin sudah jalannya, kemudian saya mencoba cari tantangan baru. Mungkin itu salah satu upaya saya agar ada motivasi lagi.

Waktu memutuskan pisah dengan Kido, apakah pembicaraan berlangsung lama?

Tidak lama, saya bilang ada tawaran untuk kembali dari PBSI, dia bilang 'ya sudah tidak apa-apa'.

Pertama kembali ke pelatnas, apakah ada perasaan segan?

Waktu pertama kali kembali lagi ke pelatnas di 2012, rasanya biasa saja. Baru yang kemudian di tahun 2018 kembali lagi masuk pelatnas lebih sungkan. Tetapi ya mungkin jalannya memang seperti itu.


Siapa pebulutangkis luar negeri yang paling akrab dengan anda?

Tan Boon Heong, karena bisa komunikasi. Untuk yang lain kenal tetapi tidak bisa berkomunikasi, kalo bertemu, senyum dan menegur saja.

Main bersama Tan Boon Heong di 2017 dianggap sebagai persiapan pensiun Anda, tetapi kemudian malah balik masuk ke pelatnas di 2018. Apa yang terjadi?

Saya ditawari masuk sini, PBSI bilang ada Thomas Cup, ada Asian Games. Lalu saya berpikir dan merenung selama dua minggu, apakah saya masih ingin atau tidak berkompetisi di level atas, akhirnya saya memutuskan masih ingin dan kemudian kembali ke pelatnas.

Hendra Setiawan kembali ke pelatnas pada 2018 dengan status magang.Hendra Setiawan kembali ke pelatnas pada 2018 dengan status magang. (Dok. Humas PBSI)
Saat ditawari kembali di 2018, apakah Anda mengajukan syarat harus kembali berpasangan dengan Ahsan kepada Herry IP?

Tidak, saya tidak memberikan syarat. Saya kembali ke pelatnas tanpa tahu siapa pasangan saya.

Saya juga tak menyangka kembali dipasangkan dengan Ahsan karena dia juga sempat runner up Kejuaraan Dunia [bersama Rian Agung].

Saat Olimpiade 2016, Ahsan/Hendra tampil jauh di bawah performa terbaik, tetapi begitu kembali dipasangkan bisa langsung naik. Di mana letak perubahannya?

Mungkin karena pikiran kami sudah kembali fresh, sedangkan di 2016 memang kami sedang menurun. Trennya benar-benar turun banget.

Apakah di 2016 ada kejenuhan?

Tidak ada, saya juga tidak tahu alasan pastinya untuk hal itu.

Apa yang dibicarakan ketika pisah dengan Ahsan pada 2016?

Saya bilang 'Saya kan sudah umur 32 tahun, cari partner yang lebih muda lagi saja, biar fresh.'

Saya berbicara seperti itu karena saya berpikir sudah saatnya untuk pensiun.

Setelah kembali berpasangan dengan Ahsan, apa yang diharapkan saat itu?

Kami berharap bisa masuk delapan besar, bisa konsisten.

Ahsan/Hendra sudah tujuh kali masuk final di tahun 2019.Ahsan/Hendra sudah tujuh kali masuk final di tahun 2019. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Tapi Hendra Setiawan kan sosok yang tak mau kalah. Apa puas dengan target delapan besar?

Pokoknya saya bilang tidak usah yang muluk-muluk, masuk ke top 8 saja sudah lumayan, berharap masih bisa bersaing.

Saat tidak terpilih di Asian Games, apakah kecewa?

Kalau saya, ya kecewa. Tetapi tentu diam saja tidak protes. Dalam pikiran saya, saya harus bisa buktikan diri lagi.

Saya tahu tidak terpilih setelah melihat berita. Kemudian saya hubungi Ahsan.

Saya tanya, 'Sudah lihat berita belum? Terus saya bilang ya sudah biarkan saja, mau bagaimana lagi.'

Saat keluar pelatnas di akhir 2018, apa pertimbangan dari anda, persiapan pensiun atau malah agar lebih leluasa mengejar poin Olimpiade?

Sebelum keluar, saya tanya Ahsan dahulu, 'Mau lolos Olimpiade atau tidak?'

'Kalau mau lolos Olimpiade, pasti yang diprioritaskan yang muda-muda.'

'Kalau mau mengejar lolos Olimpiade, ayo keluar, tetapi kalau tidak, di sini saja. Karena kalau di pelatnas, istilahnya sudah aman.'

Jika Ahsan menolak keluar, apakah anda punya Plan B misal berpasangan dengan pemain lain?

Tidak. Kalau Ahsan tidak keluar, saya mungkin main tunggal hahaha...

Seandainya Ahsan tidak keluar pelatnas, saya mungkin juga tetap di sini, namun dengan konsekuensi harus menurunkan ekspektasi untuk lolos ke Olimpiade.

Bagaimana persiapan cari sponsor setelah memutuskan keluar pelatnas?

Saat itu Ahsan masih bingung, bagaimana jika tidak ada tawaran kontrak. Kami mencari kontrak sponsor dan akhirnya bertemu Mizuno. 

[Ahsan/Hendra akhirnya tidak lagi berstatus sebagai pemain pelatnas terhitung sejak 2019. Namun PBSI tetap menawarkan kesempatan berlatih di pelatnas Cipayung seperti pemain-pemain pelatnas lainnya. Alhasil, Ahsan/Hendra tetap berlatih di pelatnas, dengan fasilitas yang sama seperti pemain lain. Perbedaannya hanya soal biaya administrasi mengikuti turnamen yang kini diurus pribadi oleh Ahsan/Hendra].

Berapa biaya yang dikeluarkan untuk ikut tur BWF selama satu tahun?

Sekitar Rp500 juta ke atas, untuk satu orang.

Berarti biaya operasional total Ahsan/Hendra bisa sampai Rp1 Miliar setahun?

Ya. Saat itu saya tidak memberi tahu Ahsan bahwa butuh duit operasional sebesar itu.

Saya ada kenalan teman pebisnis minyak, lalu saya bilang 'Tolong dibantu beberapa pertandingan, sampai saya dapat sponsor.'

Lalu kami dapat kontrak untuk main di Liga India, setelah itu saya yakin bisa menutup biaya operasional hahaha..

Jika ada turnamen Eropa, berapa biaya yang dikeluarkan?

Sekitar Rp50 juta satu orang. Tiket Rp17 juta, mungkin juga Rp20 juta. Hotel untuk satu negara bisa mencapai Rp12 juta.

Lalu bagaimana mengatur tiket pulang karena belum tahu hasil di turnamen tersebut?

Biasanya kami beli tiket pulang untuk hari Sabtu, karena lebih mudah mengundurkan jadwal, dibandingkan memajukan jadwal.

Jika main di turnamen Eropa, kami tidak memajukan jadwal bila kalah duluan, tetapi kalau di Asia, kami ubah jadwal dan langsung pulang.

Ahsan/Hendra yang saat ini ada di posisi dua dunia memasang target lolos ke Olimpiade 2020.Ahsan/Hendra yang saat ini ada di posisi dua dunia memasang target lolos ke Olimpiade 2020. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak)
Dengan posisi Ahsan/Hendra ada di posisi dua dunia dan proyeksi menuju Olimpiade, bagaimana bila ada tawaran masuk pelatnas lagi di 2020 demi persiapan Olimpiade?

Lebih baik begini saja, karena saya sudah tiga kali keluar pelatnas, 2009, 2016, dan 2018. Hahaha..

Apakah sekarang lebih rileks dan tak memiliki beban seperti dahulu?

Saya tekankan untuk sebisa mungkin rileks, bagi kami, masuk semifinal di tiap turnamen sudah bagus.

PBSI belum memutuskan cara pemilihan ke Olimpiade?

Saya belum tahu, tetapi kami bakal mencoba terus. Semoga pemilihannya menurut peringkat karena lebih jelas.

Bagaimana melihat kehidupan pensiun Hendra Setiawan nanti? Jadi pelatih atau tidak?

Ingin jadi pelatih, tetapi tentu tidak mudah. Saya juga belum tahu mau melatih di mana hahaha..

Lalu kapan Hendra Setiawan akan pensiun, saat sudah mulai sering kalah atau saat sudah bosan bermain bulutangkis?

Aduh susah nih, kalau dibilang bosan tidak mungkin bosan sepertinya, mungkin pensiun saat sering kalah. Mungkin.

Tetapi yang pasti, sejauh ini belum ada rencana pensiun setelah Olimpiade 2020.

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER