Taklukkan China, Indonesia Cetak Sejarah di Piala Suhandinata

CNN Indonesia
Sabtu, 05 Okt 2019 23:13 WIB
Indonesia akhirnya berhasil membawa pulang Piala Suhandinata untuk pertama kalinya usai menaklukkan China.
Putri Kusuma Wardani jadi salah satu penyumbang poin kemenangan Indonesia di final Piala Suhandinata. ( dok. PBSI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Piala Suhandinata yang merupakan trofi pemenang Kejuaraan Dunia Badminton Junior 2019 akhrinya pulang ke Indonesia setelah Daniel Marthin dan kawan-kawan menaklukkan China dengan skor 3-1.

Keberhasilan Indonesia menaklukkan China membuat Indonesia untuk pertama kalinya menjadi juara dalam Kejuaraan Dunia Badminton Junior pada kategori beregu. Hal ini juga membuat Indonesia untuk pertama kalinya membawa pulang Piala Suhandinata.

Trofi Piala Suhandinata pertama kali diperebutkan pada edisi Kejuaraan Dunia Badminton Junior 2009 di Malaysia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama Piala Suhandinata merupakan bentuk penghormatan bagi Suharso Suhandinata, tokoh bulutangkis dunia asal Indonesia. Suhandinata punya peran penting dalam menyatukan dua federasi badminton dunia, yaitu International Badminton Federation [IBF] dan World Badminton Federation [WBF].

Daniel/Indah menyumbang poin pertama untuk Indonesia dalam laga final lawan China.Daniel/Indah menyumbang poin pertama untuk Indonesia dalam laga final lawan China. (dok. PBSI)
Suhandinata juga merupakan sosok penting di balik lahirnya Piala Sudirman [diambil dari nama Dick Sudirman] yang jadi lambang perebutan gelar beregu campuran di kategori senior.

Dari jalannya pertandingan, Indonesia meraih poin pertama lewat kemenangan Daniel Marthin/Indah Cahya Sari Jamil. Daniel/Indah berhasil menaklukkan Feng Yan Zhe/Lin Fang Ling.

Dalam duel sengit yang berlangsung selama 1 jam 3 menit, Daniel/Indah menang dengan skor 21-18, 18-21,21-11.

Pertarungan yang sengit juga terjadi di pertandingan kedua antara Putri Kusuma Wardani melawan Zhou Meng di nomor tunggal putri.

Putri berhasil merebut gim pertama dengan skor 21-18. Pada gim kedua, pertarungan ketat terjadi. Putri mampu menggagalkan tiga game point yang sempat didapat Zhou Meng pada skor 20-17.
[Gambas:Video CNN]
Putri akhirnya kalah 20-22 setelah pukulan Zhou Meng dinyatakan masuk meski shuttlecock terlihat keluar.

Kekalahan di gim kedua tidak membuat Putri goyah. Putri mampu menjaga ritme permainan. Setelah imbang pada angka 9-9, Putri melesat dengan keunggulan 17-12. Putri akhirnya merebut gim kedua dengan skor 21-14 lewat torehan tiga poin beruntun.

Pada laga ketiga, Indonesia punya kesempatan emas untuk memenangkan Piala Suhandinata setelah Bobby Setiabudi unggul 20-16 atas Liu Liang di gim ketiga. Namun Bobby gagal memaksimalkan empat championship point dan akhirnya tumbang dengan skor 17-21, 21-17, 20-22.

Taklukkan China, Indonesia Cetak Sejarah di Piala Suhandinata
Kemenangan Liu Liang membuat China memperkecil skor menjadi 2-1 dan laga berlanjut ke partai keempat.

Poin penentu kemenangan Indonesia akhirnya berhasil direbut oleh Febriana Dwipuji Kusuma/Putri Syaikah. Febriana/Putri menaklukkan Li Yijing/Tan Ning, 16-21, 25-23, 21-13. (ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER