Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP
PBSI Susy Susanti mengatakan Menko Polhukam
Wiranto yang menjadi korban penusukan di Pandeglang, Banten, tidak terlalu suka dikawal ketika bertemu dengan masyarakat.
Hal itu diungkapkan Susy merespons penusukan yang dialami Wiranto saat ingin meresmikan Gedung Kuliah Bersama Universitas Mathla'ul Anwar di Kampus UNMA Banten. Wiranto yang merupakan Ketua Umum PP PBSI dikabarkan mengalami dua tusukan di bagian perut.
"Protokol harusnya tahu ya kondisinya. Tapi biasanya bapak [Wiranto] kan suka tidak terlalu mau dikawal. Ke mana saja maunya berbaur dengan masyarakat. Mungkin itu yang di luar prediksi," kata Susy kepada CNNIndonesia.com, Kamis (10/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Susy menyayangkan keinginan Wiranto untuk berbaur dengan masyarakat justru berdampak pada keselamatannya sendiri. Peraih medali emas Olimpiade 1992 itu berharap insiden penusukan seperti yang dialami Wiranto bisa dicegah di masa depan.
 Susy Susanti berharap Wiranto cepat pulih. (CNN Indonesia/Putra Permata Tegar Idaman) |
"Setiap orang punya maksud yang berbeda. Mungkin perlu diperhatikan lagi, apalagi kondisinya sedang begini," ucap Susy.
Saat ini Susy sedang menemani para atlet Indonesia berjuang di Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior di Kazan, Rusia. Susy mengaku masih belum mendapat kabar terkini soal kondisi terakhir Wiranto pascapenusukan.
"Saya lagi di Rusia. Baru dapat kabar dari grup WhatsApp dan sosial media. Kami doakan semoga bapak tidak kenapa-kenapa dan cepat pulih," ungkap Susy.
Setelah mendapatkan penanganan di RSUD Berkah, Pandeglang, Wiranto dibawa ke RSUD Gatot Subroto, Jakarta, untuk mendapatkan penanganan lanjutan.
[Gambas:Video CNN] (ttf/har)