Jakarta, CNN Indonesia -- Benediktur Arden selaku anggota dari kelompok suporter
Timnas Indonesia, La Grande Indonesia (LGI), mempertimbangkan rencana patungan koin demi
Luis Milla bisa kembali menangani Garuda.
Sebelum itu, Arden menerangkan, mereka juga akan membuat aksi untuk mendesak Simon McMenemy melepas jabatan sebagai pelatih skuat Merah Putih.
Kekecewaan atas empat kekalahan Timnas Indonesia dalam penyisihan Grup G di Kualifikasi Piala Dunia 2022, menjadi latar belakang dari aksi tersebut. Beto Goncalves da Costa dan kawan-kawan kalah dari Malaysia (2-3), Thailand (0-3), Uni Emirat Arab (0-5), dan Vietnam (1-3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arden mengatakan biasanya LGI mengevaluasi kinerja Timnas Indonesia di akhir tahun.
"Tapi setelah empat pertandingan ini, sepertinya kami akan evaluasi lebih cepat. Kami akan bikin aksi yang sifatnya kritis. Bentuknya apa? Kami belum tahu, yang pasti akan ada aksi," kata Arden kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (16/10).
"Ini sudah terlalu buruk. Dari awal hanya bermimpi, ternyata hancur berantakan. Mungkin dalam waktu dekat akan ada aksi, kami menunggu momen yang tepat di November," katanya menambahkan.
 Luis Milla diminta kembali sejumlah suporter Timnas Indonesia. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) |
Lebih lanjut, Arden menyampaikan LGI sedang memikirkan lokasi aksi itu. Aksi yang dibuat, lanjut dia, harus tepat sasaran.
"Kami tidak ingin sekedar membuat aksi. Jadi bisa jadi aksinya bukan hanya [misalnya] kumpulkan koin untuk [PSSI kembali rekrut pelatih asal Spanyol, Luis] Milla. Sudah saatnya Simon berani meletakkan jabatan," ucap Arden.
Selain itu, Arden mewakili LGI menyatakan turut berduka cita dulu karena sudah empat kali timnas senior tidak pernah menang. Ia menerangkan tidak ada permainan Timnas Indonesia yang lebih baik dari Luis Milla.
Dalam pandangan Arden, strategi merekrut pemain naturalisasi sudah gagal. Ditambah lagi, stamina pemain Timnas Indonesia tampak buruk dalam ajang tersebut.
"Mungkin hasil nomor dua, tapi daya juang jauh dari yang diharapkan. Saya pikir sudah tidak bisa ditolerir, Simon out. PSSI harus lihat kondisi sekarang, berani ambil sikap," ujar Arden.
"Jadi bukan masalah kalah atau menang, tapi permainan dasar main sepak bola juga hancur. Sebagai suporter, kami tetap mengawal Garuda sampai kapan pun. Kami benci tapi tetap mencintai timnas," ujarnya.
Arden berpendapat lebih baik lepas Simon daripada perpanjang rekor buruk Timnas Indonesia. Meski begitu, ia menilai kandidat pengganti McMenemy tidak hanya Milla.
"Masih banyak pelatih nasional punya kredibilitas yang bagus. PSSI sibuk masalah hal lain," tutur dia.
"Kami mau Milla, tapi mungkin PSSI ada masalah dengan nilai [gaji] pelatih tersebut. Tapi pada dasarnya siapapun tidak masalah, yang penting Simon sudah tidak bisa," tuturnya kembali.
(map/nva)