Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (
Jokowi) mengatakan pemerintah tak bisa ikut campur dalam gelaran
Kongres PSSI. Kongres yang berstatus sebagai kongres luar biasa itu akan memilih ketua umum baru di induk organisasi sepak bola tertinggi di tanah air tersebut.
"Pemerintah tidak bisa ikut campur apalagi intervensi, enggak bisa. Statuta FIFA-nya tidak memungkinkan untuk itu. Jadi kita lihat," kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (1/11).
Jokowi hanya berharap ketua umum baru PSSI itu memiliki integritas dan mampu membawa kemajuan sepak bola Indonesia. Terlebih, kata Jokowi, Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang.
[Gambas:Video CNN]"Kita hanya berharap agar yang menjadi ketua umum PSSI betul-betul memiliki integritas yang baik dan bisa membawa kemajuan bagi sepak bola di tanah air," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kongres PSSI untuk memilih ketua umum, wakil ketua umum, dan komite eksekutif (exco) PSSI periode 2019-2023 digelar di Hotel Shangri-La, Sabtu (2/11).
Sebanyak 10 calon ketua umum PSSI akan bersaing untuk jadi orang nomor satu di PSSI. Mereka adalah Fary Djemy Francis, Vijaya Fitriyasa, Yesayas Octavianus, Rahim Soekasah, Arief Putra Wicaksono, Aven Hinelo, Benny Erwin, Bernard Limbong, Sarman El Hakim, dan Mochamad Iriawan atau Iwan Bule.
KLB PSSI akan diikuti 86 pemilik suara yang terdiri dari 34 perwakilan Asosiasi Provinsi, 18 klub Liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3 hasil dari kompetisi 2018, Federasi Futsal Indonesia, dan Asosiasi Sepak Bola Putri.
Sebelumnya Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSSI Iwan Budianto mengatakan pelaksanaan kongres 2 November sudah disepakati pemilik suara. Selain itu PSSI juga menganggap kehadiran wakil FIFA dan AFC sudah cukup menjadi legitimasi penyelenggaraan kongres.
(fra/jal)