Jakarta, CNN Indonesia -- Tunggal putri asal Thailand,
Ratchanok Intanon, berhasil menjadi juara di
Indonesia Masters 2020. Ia menang usai mengalahkan Carolina Marin dalam drama tiga gim, 21-19, 11-21 dan 21-18 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (19/1).
Sebelum melakoni laga di final, Ratchanok mengungkapkan kebahagiaannya karena bisa kembali tampil di partai puncak turnamen yang digelar di Indonesia. Sebab, ia tahu penampilannya mendapatkan banyak dukungan dari suporter bulutangkis di Indonesia.
Final Indonesia Masters 2020 juga menjadi pengobat rindu buat Ratchanok yang lima tahun terakhir belum pernah mencicipi partai pamungkas turnamen bulutangkis yang dihelat di Indonesia. Kali terakhir pebulutangkis 24 tahun itu mencapai final di Indonesia pada 2015 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratchanok besar dari keluarga miskin. Orang tuanya merupakan buruh yang bekerja di pabrik semen di salah satu kota di Bangkok, Thailand. Lewat bulutangkis ia bisa mengubah kehidupan keluarganya.
 Ratchanok Intanon juara Indonesia Masters 2020 di nomor tunggal putri. CNN Indonesia/Titi Fajriyah |
Mereka karyawan di pabrik permen milik Khun Kamala Thongkorn di Bangkhae, salah satu distrik di Bangkok. Tapi, pekerjaan itu pula yang membuka jalan Intanon untuk mengenal bulutangkis.
Bagaimana kondisi keluarganya, juara dunia bulutangkis pada 2013 itu saat ini? Apa rencana Ratchanok di luar bulutangkis ke depan? Berikut wawancara khusus CNNIndoesia.com bersama Ratchanok Intanon:
Bagaimana kondisi keluarga setelah Anda menjadi bintang bulutangkis dunia?Sekarang hidup mereka sudah lebih baik dari sebelumnya. Sebab saya sudah bisa menghasilkan uang jadi mereka bisa hidup lebih layak.
Seberapa sering Anda ke Indonesia, sudah ke mana saja?Ya, saya datang ke Indonesia biasanya hanya untuk turnamen. Saya pernah ke Bali dan Jakarta. Tapi saya hanya datang ke Indonesia untuk turnamen bukan untuk liburan.
Kabarnya Anda berkeinginan menjadi Menpora Thailand? Sebenarnya keinginan itu bukan untuk sekarang, terlalu dini tapi setelah karier saya meredup. Saya harus banyak belajar lagi tentang politik. Dan menurut saya badminton lebih menyenangkan dibanding politik. Keinginan itu bukan prioritas saya saat ini.
Apakah Anda punya rencana lain di luar bulutangkis?Saya tidak punya rencana apapun. Saat ini saya hanya memikirkan soal Olimpiade 2020 Tokyo. Di Olimpiade nanti saya akan menunjukkan yang terbaik.
[Gambas:Video CNN]Tidak ada persiapan khusus yang saya lakukan. Semua berjalan sama saja. Semua harus dipersiapkan dengan baik, tapi saya lebih mempersiapkan dari sisi mental.
Paling penting itu mempersiapkan mental. Kalau saya siap dari sisi mental, semua bisa berjalan seperti apa yang saya inginkan.
Siapa suporter terpenting dalam hidupmu?Tentu keluarga yang utama. Ada juga dukungan dari suporter di Indonesia dan suporter lain di dunia.
Di final Indonesia Masters 2020 Anda mendapatkan banyak dukungan dari suporter, bagaimana rasanya?Tidak. Dukungan suporter di sini terbagi dua. Marin juga mendapatkan banyak dukungan di sini [Indonesia]. Mereka tidak hanya meneriakkan nama saya. Mereka juga teriak Intanon-Marin,
hehehe.
Saya merasa sangat nyaman mendapatkan banyak dukungan dari suporter Indonesia. Walaupun hasilnya menang atau kalah di pertandingan tadi, saya harus tetap menunjukkan permainan terbaik kepada para suporter yang telah datang mendukung.
(ttf/jun)