Jakarta, CNN Indonesia -- Nama posisi direktur teknik
PSSI baru-baru ini kembali ramai karena diduduki
Indra Sjafri, mantan pelatih Timnas Indonesia U-23 yang juga eks asisten manajer pelatih
Timnas Indonesia, Shin Tae Yong.
Sejumlah pihak menilai Indra Sjafri dengan segudang pengalamannya layak mengemban tugas tersebut, menggantikan Danurwindo yang sudah sangat senior untuk posisi itu.
Danurwindo sendiri sudah terlalu lama menduduki posisi tersebut. Kepada
CNNIndonesia.com, mantan pelatih PSSI Primavera itu mengaku sudah menjabat dirtek sejak era Nurdin Halid, tepatnya pada 2010.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut
FIFA, direktur teknik biasa juga disebut direktur pengembangan teknik atau direktur olahraga. Sosok tersebut merupakan penanggung jawab yang memimpin program pengembangan teknik secara nasional.
Jadi, di mata FIFA posisi dirtek ini tidak melulu identik dengan tim nasional. Secara umum di tangan direktur teknik ini masa depan sepak bola sebuah negara termasuk tim nasionalnya ditentukan.
Bahkan, secara struktur posisi dirtek ini berada di bawah sekretaris jenderal federasi, setara dengan timnas senior, bidang pemasaran dan komunikasi, kompetisi, hingga keuangan dan administrasi.
Direktur teknik ini dipilih oleh presiden federasi usai kongres atau berdasarkan kondisi tertentu. Di beberapa asosiasi, dirtek menggelar pertemuan yang rutin dengan presiden federasi, sekretaris jenderal guna mendiskusikan masalah spesifik yang terkait dengan teknik pengembangan dan atau tim nasional.
Dalam perannya, dirtek mengusulkan kepada sekretaris jenderal, presiden federasi, atau bahkan komite eksekutif tentang visi jangka panjang dan pengembangan strategi teknik dalam beberapa tahun guna menungkatkan level permainan di dalam negeri dan mencapai target baik di dalam maupun di luar lapangan.
 Danurwindo mengaku sejak 2010 menjabat direktur teknik PSSI. (CNN Indonesia/Surya Sumirat) |
Seorang dirtek bersama departemennya bertanggung jawab atas semua implementasi kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan teknik, kontrol, pemantauan, dan penilaian.
Dengan kata lain, direktur teknik punya tugas di sisi teknik sedangkan sekretaris jenderal federasi untuk aspek manajemen.
FIFA menyebut direktur teknik ini punya 7 tanggung jawab untuk sepak bola putra dan putri. Berikut tanggung jawab direktur teknik menurut badan sepak bola FIFA:
1. Sepak bola MasyarakatDi aspek ini dirtek harus mendorong sepak bola guna dikenal lebih luas di suatu negara dengan mempromosikan latihan sepak bola kepada semua orang mulai dari akar rumput hingga elite.
2. Edukasi PelatihDirtek harus mengatur kursus pelatih dan instruktur, menentukan sistem lisensi pelatih: Pro, A, B, C, D sesuai dengan kebutuhan asosiasi dan parameter yang ditetapkan konfederasi. Termasuk memastikan klub menggunakan pelatih yang sesuai kualifikasi.
3. Sepak bola EliteDalam aspek ini dirtek punya tanggung jawab meningkatkan standar permainan di kompetisi baik untuk senior maupun usia muda. Ia juga harus bisa memperkuat daya saing timnas usia muda. Pendirian pemusatan latihan untuk segala timnas kelompok umur juga di tangan dirtek. Sekaligus memberi masukan untuk aturan kompetisi klub (pemain asing, pemain muda, format kompetisi, jumlah tim, dan lainnya).
4. Penelitian dan DokumentasiSegala dokumentasi terkait masalah teknis dan presentasi audiovisual harus dimiliki dirtek. Termasuk dalam mengumpulkan dan mengelola informasi tentang perkembangan sepak bola.
5. Sepak bolaFIFA menyebut salah satu syarat menjadi dirtek adalah berpengalaman sebagai pesepakbola. Selain itu juga punya segudang pengalaman jadi pelatih dan instruktur.
6. Kepemimpinan/AnalisisSebelum jadi dirtek seseorang lebih dahulu harus diakui atau diterima oleh pemangku kepentingan sepak bola nasional. Lalu punya kemampuan kepemimpinan, strategis, dan jaringan.
7. Kemampuan OrganisasiKemampuan manajerial perlu dimiliki dirtek guna bisa berkomunikasi dengan banyak pihak. Selain itu juga bisa memotivasi dan mengawasi staf teknik, termasuk kepada mereka yang berada di cabang regional.
Meski demikian, dirtek di federasi sedikit berbeda dengan dirtek yang ada di level klub. Menurut Greg Gordon yang berpengalaman selama 10 tahun sebagai pemandu bakat, seorang dirtek di klub bertindak sebagai perantara antara pelatih atau manajer dan dewan klub, dikutip dari
Quora.
Kehadiran dirtek bisa mengurangi tekanan pada pelatih dalam menangani aspek-aspek latihan sehari-hari. Dengan begitu seorang pelatih bisa fokus pada kinerja di lapangan.
Dirtek di klub juga bisa membantu menstabilkan klub tersebut. Salah satu contohnya menjadi pelatih sementara saat pelatih utama pergi baik mundur atau dipecat.
Saran dari dirtek sangat dibutuhkan untuk pelatih yang kurang pengalaman atau dewan yang kurang pengalaman demi kemajuan klub tersebut.
[Gambas:Video CNN]Akan tetapi, di sisi lain sosok dirtek ini dipandang jadi ancaman bagi pelatih. Dirtek dinilai kerap mencampuri otonomi dan wewenang pelatih klub.
Di klub, dirtek punya tugas yang begitu luas. Mulai dari tanggung jawab dan mengawasi akademi, tempat latihan, infrastruktur, medis, fisioterapi, pengkondisian, kebugaran, nutrisi, hidrasi, istirahat, kesejahteraan, dan standar budaya serta perilaku di dalam klub.
Salah satu kewenangan utama dirtek di klub adalah memiliki program latihan dan filosofi. Hanya saja, peran direktur teknik berbeda dengan direktur sepakbola. Direktur sepak bola di klub kerap kali terkait dengan transfer pemain.
(sry/bac)