Jakarta, CNN Indonesia --
Deontay Wilder berencana memecat pelatih Mark Breland akibat melempar handuk putih yang berakibat kekalahan KO dari
Tyson Fury.
Breland melempar handuk ke dalam ring pada ronde ketujuh saat Wilder sedang terpojok di sudut ring. Banyak pihak memandang itu sebagai tindakan realistis.
Sebelum Breland melempar handuk, Wilder juga sudah terjatuh dua kali lantaran pukulan telak Fury. Namun, Wilder tak setuju dengan keputusan sang pelatih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilder dan pelatih kepala Jay Deas sepakat tidak setuju dengan keputusan Breland. Petinju asal Alabama itu juga bakal membuka opsi rematch untuk pertarungan jilid ketiga dengan pelatih baru.
 Deontaw Wilder mengaku masih siap bertarung sebelum dinyatakan KO. (Harry How/Getty Images/AFP) |
"Saya kesal dengan keputusan Mark karena fakta sederhana kami telah membicarakan hal ini berulang kami dan ini bukan emosional semata. Ini masalah prinsip," kata Wilder seperti dikutip
Daily Mail.
"Saya menegaskan kepada dia untuk jangan pernah dan jangan mempedulikan bentuk wajah saya, jangan melempar handuk karena saya petarung spesial. Saya masih punya lima ronde tersisa. Tak peduli seperti apa wajah saya, saya masih bisa bertarung," tutur Wilder.
Mark Breland sendiri merupakan peraih medali emas Olimpiade kelahiran Brooklyn. Ia mengakhiri karier profesional dengan rekor 35 kemenangan dan tiga kali kalah.
Dalam video rekaman pertarungan, Breland tampak cemas di sudut ring sebelum ia melempar handuk untuk mengakhiri duel dan menghindarkan Wilder dari luka lebih parah.
Sementara mantan petinju asal Amerika Serikat Andre Ward yang menyaksikan pertandingan, ikut mendukung keputusan Breland.
"Saya menghormati Mark Breland. Kami membutuhkan lebih banyak pelatih seperti dia dalam olahraga tinju. Saya mendukung Anda, coach," tulis Ward di akun Twitter pribadinya.
[Gambas:Video CNN] (jun/jal)