Jakarta, CNN Indonesia -- Bintang klub Liga Rugbi
Italia The Zebre, Maxime Mbanda, ikut menjadi sukarelawan memerangi penyebaran
virus corona di negara itu.
Di saat para atlet memilih isolasi mandiri di tengah wabah corona, Mbanda memilih melawan rasa takut dengan ikut keluar rumah menjadi relawan petugas kesehatan.
Pemain 27 tahun itu sebenarnya mengaku takut tertular virus corona. Namun, dia lebih tertekan tidak ikut membantu langsung orang-orang yang menderita 'flu ganas' tersebut di Negeri Pizza.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sama seperti petugas kesehatan pada umumnya selama memerangi Covid-19, Mbanda menenakan pakaian Alat Pelindung Diri (APD) dalam menjalankan tugasnya.
[Gambas:Instagram]
"Saya bisa katakan kepada kalian saya takut karena setiap waktu ketika Anda melangkah ke ruang terinfeksi di rumah sakit, Anda tahu musuh ada di udara. Mereka [virus corona] bisa ada di manapun yang Anda sentuh," ujar Mbanda dikutip dari
Independent.
"Musuh sekarang tidak terlihat, Anda tak bisa melihatnya. Namun saya tahu, saya tengah melakukan hal baik dalam pekerjaan saya. Dibandingkan dokter dan perawat, pekerjaan saya ini tidak ada apa-apanya, namun saya mencoba menolong orang-orang semampu saya."
Mbanda merupakan pemain kelahiran Roma, Italia, berposisi sebagai sayap di klub The Zebre pada Liga Rugbi Italia. Sama seperti sepak bola, kompetisi rugbi juga dihentikan sementara. Dia berjanji akan terus memerangi penyebaran corona hingga semua kembali normal.
"Ini sangat sulit, tapi saya mencoba melakukan yang terbaik. Saya memang bukan lulusan kesehatan apalagi kedokteran, tapi saya akan berusaha keras," ujar Mbanda.
Sang pemain rugbi itu mengatakan dia bekerja sebagai pembawa dari rumah sakit ke rumah sakit lainnya di Italia.
"Para pasien terlihat amat takut meski ketika Anda memindahkan mereka dari rumah sakit ke rumah sakit lainnya. Meski mereka tidak dapat bicara karena menggunakan masker oksigen, Anda bisa melihat ketakutan dari matanya. Mereka bisa menunjukkan kepada Anda ketakutannya dari mata."
"Anda harus benar-benar merawat mereka seperti halnya orang tua atau keluarga Anda. Anda harus memegang tangannya. Fakta terburuknya adalah Anda harus selalu membersihkan tangan setiap kali usai menyentuh pasien Covid-19," ucap Mbanda.
(bac/sry)