Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan bek timnas Italia
Marco Materazzi mengaku mendapat hinaan dari sebagian orang Italia setelah insiden 'sundulan'
Zinedine Zidane pada final Piala Dunia 2006.
Materazzi dianggap sebagian masyarakat Italia sebagai 'pahlawan' saat membawa Gli Azzurri juara Piala Dunia 2006 saat mengalahkan Prancis lewat adu penalti. Selain mencetak gol penyeimbang, Materazzi juga membuat Zidane mendapat kartu merah pada menit ke-110.
Menariknya dalam wawancara via Instagram dengan koki dan suporter Inter Milan Davide Oldani, Materazzi mengaku tidak semua masyarakat Italia memberinya dukungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Zidane dilindungi masyarakat Prancis, tapi saya dihancurkan orang-orang dari negara saya sendiri, yang saya anggap mereka bukan orang Italia asli. Saya patriotik, saya akan selalu membela warna Italia," ujar Materazzi dikutip dari
Football Italia.
 Zinedine Zidane mendapat kartu merah usah menyundul Marco Materazzi. (AFP/ROBERTO SCHMIDT) |
"Hinaan mereka menyakitkan saya usai Piala Dunia. Mereka seharusnya mencium jejak langkah kaki saya, karena saya mencetak gol penyeimbang di final," sambung mantan bek Perugia tersebut.
Materazzi juga bercerita mengenai insiden dengan Mario Balotelli usai laga Inter Milan melawan Barcelona pada semifinal Liga Champions 2010. Materazzi mengaku ingin memberi Balotelli pelajaran yang dianggapnya tidak menghormati tim dengan melempar kostum tim usai Inter menyingkirkan Barcelona.
"Saya benar-benar memukulnya dengan telak, itu benar. Saya suka Balotelli, tapi dia memang pantas mendapatkannya. Dia melempar kostum ke tanah setelah pertandingan berakhir dan itu bukan hal terburuk," ujar Materazzi.
"Sebelum pertandingan di bus tim dia bilang, 'Jika saya main hari ini, saya akan main buruk'. Ketika dia masuk dari bangku cadangan, dia berusaha menendang dari tengah lapangan daripada memberi umpan. Diego Millito sampai ingin membunuh Balotelli," sambung Materazzi.
[Gambas:Video CNN] (har)