Atalanta merasa tak tenang dengan aturan satu leg di perempat final Liga Champions jelang melawan Paris Saint Germain (PSG) karena wakil Italia itu pernah tampil buruk di awal fase grup.
Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, mengakui format dua laga lebih menguntungkan bagi wakil Italia tersebut ketimbang duel satu laga yang diterapkan di perempat final.
Lihat juga:Prediksi Atalanta vs PSG di Liga Champions |
"Menurut sejarah kami, saya lebih pilih itu [dua leg]. Kami menghadapi tim yang belum pernah kami temui sebelumnya dan tidak ada parameter langsung mengenai pemain lawan," kata Gasperini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesuai dengan pengalaman kami lebih baik di pertandingan kedua, melawan Dinamo [Zagreb], Shakhtar [Donetsk], dan melawan [Manchester] City," ujar mantan pelatih Inter Milan itu dikutip dari Football Italia.
Atalanta mengawali keikutsertaan di fase grup Liga Champions dengan tiga kekalahan beruntun dari Dinamo, Shakhtar, dan Man City. La Dea baru berhasil meraih kemenangan dalam tiga laga selanjutnya dan memastikan tiket ke fase gugur.
Namun, pada leg pertama babak 16 besar Atalanta mampu tampil bagus dengan menang 4-1 atas Valencia yang dilanjutkan dengan kemenangan 4-3 pada leg kedua.
Aturan satu laga diterapkan UEFA dalam fase gugur lanjutan Liga Champions dan Liga Europa karena imbas pandemi covid-19. Liga Champions dan Liga Europa pun masing-masing dilangsungkan dalam satu negara guna meminimalisasi pergerakan tim.
Sejak babak perempat final hingga partai puncak, Liga Champions bergulir di Portugal. Sementara Liga Europa dihelat di Jerman.
(nva/jal)