Pemain asal Indonesia Amiruddin Bagus Kahfi selangkah lagi bergabung dengan FC Utrecht. Sebelumnya, dua pesepakbola Indonesia juga pernah merasakan berkarier di klub kasta tertinggi Liga Belanda itu yakni Stefano Lilipaly dan Irfan Bachdim.
Bermain di level sepak bola Eropa menjadi dambaan hampir semua pesepakbola di Indonesia. Baik pemain yang sudah berlabel senior maupun pemain muda seperti Bagus Kahfi.
Lihat juga:3 Gol Terbaik Maradona di Piala Dunia |
Belanda menjadi salah satu tujuan bagi para pesepakbola Indonesia berkarier. Pembinaan pemain level usia muda yang merata hampir di seluruh klub membuat pemain muda Indonesia berusaha maksimal untuk bisa sampai di sana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemain Indonesia pun ada yang memulai awal kariernya dari akademi sepak bola di Belanda, seperti Lilipaly dan Irfan Bachdim.
Lilipaly menjadi pemain pertama keturunan Indonesia yang pernah berseragam FC Utrecht. Ia memulai kariernya di Utrecht sejak bergabung di akademi Utrecht pada 2001.
Lilipaly bermain selama 11 tahun dan sempat mencicipi pengalaman bermain di tim muda hingga senior.
Berada di tim muda Utrecht, Lilipaly tampil di sembilan laga dan mencetak satu gol. Namun ketika ia naik tingkat di tim senior, ia hanya main empat kali dengan raihan satu gol.
Pemain Indonesia kedua yang pernah mencicipi karier di FC Utrecht yakni Bachdim. Sebelum ke FC Utrecht sempat membela beberapa klub Belanda lain saat masih berstatus muda.
Bachdim yang juga pemain berdarah Belanda itu tercatat pernah tergabung dengan SV Argon musim 1997-1998, lalu Ajax Amsterdam 1998-2000. Ia berseragam FC Utrecht pada musim 2003-2007, bahkan sempat dipromosikan ke tim utama Utrecht meskipun gagal bersinar.
Pesepakbola sukses dunia pun banyak yang memulai kariernya dari akademi sepak bola Belanda. Belanda ibarat tempat untuk menempa diri bagi para pemain muda sebelum dibeli dengan mahal oleh klub-klub top Eropa.
Saat ini, Bagus Kahfi tengah berupaya berkarier di Eropa. FC Utrecht jadi pintu pertamanya buat berkarier di benua Biru tersebut setelah dibantu Dennis Wise, eks pemain Chelsea yang jadi pelatihnya kala memperkuat Garuda Select sejak 2018-2019.
Namun, perjalanan Bagus ke FC Utrecht tak sepenuhnya berjalan mulus. Ia masih memiliki kontrak bersama Barito Putera sampai Oktober 2021 mendatang.
Lihat juga:Hubungan Spesial Maradona dan Mike Tyson |
Barito Putera pun dinilai masih setengah hati untuk melepas Bagus berkarier di luar negeri. CNNIndonesia.com sudah mencoba menghubungi CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman maupun Direktur Pembinaan Usia Muda Barito Putera, Mundari Karya sampai saat ini belum memberikan respons.
Bagus dalam wawancara khusus bersama CNNIndonesia.com juga mengaku sudah bertemu langsung dengan manajemen Barito Putera untuk meminta izin sekaligus supaya segera membalas surat elektronik dan mengirimkan surat keluar yang diminta FC Utrecht. Menurut Bagus, manajemen Barito akan segera memenuhi persyaratan tersebut.
(ttf/jal)