ANALISIS

Egy Maulana Jangan Mudah Layu di Eropa

jal | CNN Indonesia
Jumat, 27 Nov 2020 18:59 WIB
Egy Maulana Vikri harus berjuang keras menaklukkan Eropa dan jangan buru-buru berpikir untuk kembali ke Indonesia.
Egy Maulana Vikri sudah lebih sering dapat kesempatan tampil di Lechia Gdansk. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Egy Maulana Vikri masih kesulitan menembus tim inti Lechia Gdansk di musim ketiganya. Egy minim kesempatan bermain dan lebih banyak duduk di bangku cadangan.

Egy sempat bikin heboh saat pertama kali direkrut Lechia pada 2018. Pemuda asal Medan itu langsung memakai nomor punggung 10.

Nomor punggung itu terbilang keramat di sepak bola. Nomor ini diperuntukkan bagi pemain spesial, pemain yang biasanya punya peran penting di tim utama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Lechia, pemilik nomor 10 sebelum Egy saat itu adalah Sebastian Mila. Pemain kenyang pengalaman 35 tahun yang mengantongi 38 caps bersama timnas Polandia.

Pesepak bola Timnas Indonesia U-19 Egy Maulana Vikri berebut bola dengan pesepak bola Timnas Thailand U-19 dalam pertandingan persahabatan di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 8 Oktober 2027. CNNIndonesia/Adhi Wicaksono.Egy Maulana Vikri sudah jadi langganan timnas sejak level kelompok umur. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono)

Meski mewarisi nomor 10, Egy tak serta-merta langsung dapat garansi main di tim utama. Pada musim pertamanya, Egy lebih banyak main di tim kedua tim berjuluk Bialo-Zieloni.

Mengacu data Transfermarkt, Egy hanya dua kali main di tim utama pada musim tersebut. Egy mencatatkan menit bermain selama 10 menit.

Pada musim keduanya, menit bermain Egy bersama tim utama masih terbatas. Kendati tampil cukup bagus di tim kedua, Egy belum terlalu dilirik pelatih Lechia, Piotr Stokowiec.

Di musim 2019/2020, Egy juga hanya dua kali dapat kesempatan tampil bersama tim utama yakni di ajang Ekstraklasa dan Superpuchar. Pemain berusia 20 itu mengemas menit bermain selama 45 menit.

Sementara pada musim ini, Egy sudah turun ke lapangan jauh lebih sering. Dari 10 laga Lechia di Ekstraklasa, Egy sudah main lima kali, meski dari bangku cadangan.

Dari lima laga itu, Egy yang tidak lagi memakai nomor punggung 10, melainkan nomor 32, mengoleksi menit bermain selama 62 menit. Menit bermain terbanyak didapat Egy saat Lechia takluk 0-1 dari Pogon Szczecin pada 19 Oktober lalu.

Di laga tersebut, Egy bermain selama 28 menit usai masuk menggantikan pemain asal Brasil, Conrado Holz di babak kedua. Di luar itu, menit bermain terbanyak Egy hanya 11 menit saat Lechia menang atas Podbeskidzie, 29 September 2020.

Data ini menunjukkan Egy mulai dilirik oleh Stokowiec. Di musim ketiganya, Egy sudah masuk rencana tim utama Lechia untuk mengukir prestasi di Ekstraklasa.

Hal lain yang bisa jadi bukti Egy makin dipercaya yakni data Egy masuk line up di Ekstraklasa 2020/2021. Dari 10 pertandingan, Egy hanya dua kali tidak masuk skuad.

Egy tidak masuk line up saat Lechia kalah dari Warta Poznan dan Rakow pada dua laga awal musim baru Ekstraklasa. Setelah itu Egy selalu tampil dalam empat laga beruntun dan tak pernah terdepak dari line up tim.

Gelandang Lechia Gdansk, Egy Maulana VikriEgy Maulana Vikri sedang menjalani musim ketiga di Lechia Gdansk. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)

Kepercayaan ini jadi bukti adaptasi dan kerja keras dalam dua musim terakhir mulai membuahkan hasil. Meski Egy hingga kini tidak lantas muncul sebagai pemain muda yang performanya meroket di Lechia.

Terlebih bukan hal mudah untuk jadi bintang negeri orang, apalagi kompetisi di Benua Biru. Polandia memang bukan masuk kelas utama kompetisi terbaik di Eropa, tetapi bukan berarti segalanya akan lebih mudah buat pemain seperti Egy.

Persaingan untuk masuk tim utama di Lechia terbilang ketat. Bahkan musim ini Egy memiliki pesaing baru, yaitu Mykola Musolitin, pemain 21 tahun asal Ukraina.

Musolitin bukan pemain sembarangan. Pemain yang bisa berperan sebagai bek kanan dan sayap kanan itu merupakan anggota skuad timnas Ukraina saat menjuarai Piala Dunia U-20 tahun 2019.

Kehadiran Musolitin juga berarti tantangan buat Egy untuk berjuang lebih keras. Berjuang untuk meningkatkan kemampuan dan menaikkan level permainan agar sesuai standar pemain yang diinginkan klub Eropa.

Jika itu bisa dilakukan, Egy berpotensi punya karier yang panjang di Eropa. Andai pun kontraknya tidak diperpanjang Lechia, Egy boleh berharap tetap berkiprah di kompetisi Benua Biru pada musim depan.

Egy juga sudah membuktikan bisa mengatasi masalah home sick yang kerap jadi batu sandungan pemain Indonesia saat memutuskan berkarier di kompetisi negara lain. Egy sudah dua tahun di Polandia dan sejauh ini dia merasa baik-baik saja.

Saat kontraknya habis di Lechia, Juni 2021, Egy juga harus menanamkan kuat-kuat dalam benaknya bahwa kisahnya di Eropa belum selesai. Egy harus tetap di Eropa, entah itu bersama Lechia atau klub lain di Eropa.

Tetap bermain di Eropa akan baik untuk karier Egy dan Timnas Indonesia. Kehadiran Egy dan pemain-pemain lain yang merumput di luar negeri niscaya akan bisa menaikkan level permainan Timnas Indonesia.

GIF Banner Promo Testimoni

Egy harus membuang jauh-jauh keinginan bermain di Indonesia untuk saat ini. Cara berpikir seperti itu penting untuk kelangsungan karier Egy.

Bermain di Indonesia mungkin akan membuat Egy mendapatkan uang lebih besar ketimbang yang didapatnya saat ini. Namun, dengan balik ke Indonesia maka ini jadi langkah mundur dalam karier pemain langganan timnas sejak usia kelompok umur ini.

Kualitas kompetisi di Indonesia jelas tertinggal jauh dari Eropa. Selain kualitas kompetisi, sarana dan prasarana di Tanah Air masih perlu banyak perbaikan untuk mendekati level kompetisi top di Asia seperti Jepang ataupun Korea Selatan.

Egy tidak dilarang untuk bermain di Indonesia. Namun, alangkah baiknya jika keputusan itu diambil begitu Egy memasuki usia senja seorang pesepakbola dan sudah menghabiskan masa emas sebagai pesepakbola di Eropa.

Terus berjuang Egy dan jangan gampang menyerah. Taklukkan kerasnya persaingan di Eropa.

(ptr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER