Bhayangkara FC memutuskan pindah markas ke Solo dan secara resmi berganti nama jadi Bhayangkara Solo FC, Jumat (27/11).
Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC Sumardji mengatakan kepindahan dan perubahan nama itu dimulai sejak musim ini.
"Ya benar, Bhayangkara FC untuk musim ini dan seterusnya akan mengganti nama menjadi Bhayangkara Solo FC. Semua akan pindah ke Solo, mulai dari home ground, training ground, semua pindah. Jadi nanti kita kan menggunakan nama tersebut," kata Sumardji ketika dikonfirmasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya Indra Kahfi dan kawan-kawan akan mulai pindah ke mes dan tempat latihan baru di Solo pada 15 Desember mendatang. Selain Stadion Manahan yang bakal jadi markas The Guardian, Lapangan Universitas Sebelas Maret bakal jadi tempat latihan.
Lebih lanjut Sumardji mengungkapkan bahwa telah memberitahu dan meminta izin kepada PSSI perihal perpindahan tersebut. Bahkan menurut Sumardji, pergantian nama dan home base Bhayangkara sudah diajukan ke PSSI sejak lama.
"Soal tanggapan PSSI sendiri, kami sudah lama mengajukan surat pergantian nama ini. Nantinya baru akan dibahas dan diselesaikan pada saat kongres tahunan yang rencananya akan digelar pada Januari 2021," jelasnya.
Bhayangkara FC telah menggelar perkenalan tim di Stadion Manahan, Jumat (27/11). Acara tersebut turut dihadiri oleh perwakilan PSSI yakni Wakil Ketua Umum Iwan Budianto dan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita.
Lihat juga:Kronologi Mike Tyson vs Roy Jones |
Kehadiran Bhayangkara FC di Solo membuat daerah lokasi Sungai Bengawan itu memiliki dua klub sepak bola. Selain The Guardian, ada juga Persis Solo yang saat ini tampil di Liga 2.
Bhayangkara FC sendiri dirikan 10 tahun dan sempat berpindah-pindah home base dari Surabaya, Bekasi, hingga Jakarta. Pada 2017, Bhayangkara FC yang diasuh Simon McMenemy berhasil keluar sebagai juara Liga 1.
(ttf/jal)