Dokter Keluarga Diego Maradona, Albert Cahe, menilai kematian legenda sepak bola asal Argentina itu tidak wajar.
Cahe yang sudah 33 tahun menjadi dokter keluarga Maradona menganggap mantan pemain Napoli itu tidak mendapat perawatan sebagaimana mestinya.
"Saya dalam keadaan syok. Saya sudah bersama dia begitu lama, 33 tahun dalam kondisi naik turun dan dia meninggal dengan cara yang tidak wajar," kata Cahe.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesorang harus menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, bukankah demikian?" sambungnya.
Dalam perbincangan di Radio Rivadavia, Cahe berpendapat Maradona seharusnya mendapat perawatan lebih intensif dan tidak dipulangkan dari rumah sakit.
![]() |
"Ada kelalaian, kecerobohan dan kekurangan pengalaman. Maradona tidak dalam kondisi untuk dipulangkan dan dia juga tidak diperiksa secara mendalam. Dia membutuhkan pemantauan yang konstan dan berkelanjutan."
"Saya tidak melihat itu di Klinik Olivos. Saya tidak melihatnya dengan rencana perawatan yang konstan dan berkelanjutan. Dia tidak dirawat dengan benar. Dia seharusnya tetap di rumah sakit, bukan di rumah tanpa persiapan," beber Cahe dikutip dari Marca.
Sebelum dinyatakan meninggal setelah mengalami gangguan jantung berupa henti jantung, Maradona sempat dirawat di rumah sakit karena mengalami pembekuan dan pendarahan otak pada akhir Oktober hingga awal November.
Setelah Maradona wafat, jaksa di Argentina memutuskan melakukan penyelidikan atas kematian sang megabintang tersebut. Polisi pun menggeledah rumah dokter Leopoldo Luque.
Dokter saraf yang menangani operasi pembekuan darah di otak Maradona itu membantah telah melakukan malapraktik.
"Jika Anda bertanya kepada saya, saya adalah seorang ahli bedah saraf dan pekerjaan saya sudah berakhir. Saya sudah selesai menangani Maradona," ujar Luque.
"Tidak ada kelalaian medis, bahkan apa yang mereka katakan tentang penyakitnya. Diego mengalami kejadian tak sengaja yang menyebabkan serangan jantung pada pasien dengan karakteristiknya, yang merupakan hal paling umum bagi pasien untuk meninggal dengan cara tersebut," tambahnya.
(nva/sry)