Operator kompetisi PT. Liga Indonesia Baru (LIB) bakal meminta alokasi mendapatkan vaksin Covid-19 ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 saat lanjutan Liga 1 2020 dimulai Febaruari 2021.
Hal itu diperlukan supaya operator lebih siap untuk menghadapi kondisi pandemi. Selain itu terpenuhinya kebutuhan vaksin dapat membuat lanjutan Liga 1 2020 berjalan lebih aman.
"Apalagi kalau ada vaksin kita bisa lebih sehat, lebih siap menghadapi kondisi, lebih aman. Kami juga akan kirim surat ke Kemenkes dan Satgas untuk bisa mendapatkan alokasi vaksin," kata Direktur Utama LIB, Akhmad Hadian Lukita kepada CNNIndonesia.com, Senin (14/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Recananya, LIB bakal meminta alokasi lebih dari 1.500 vaksin Covid-19 jelang bergulirnya lanjutan Liga 1 2020 pada Februari. Jumlah yang diminta dipastikan Hadian Lukita sama dengan alokasi tes swab pada Oktober lalu.
![]() |
"Jadi kita hitung ada lebih dari 1.500, angka pastinya saya lupa. Tapi semua yang terlibat, yang kemarin kami swab juga kan sama dengan yang akan divaksin nanti. Ofisial, pengurus, pelatih, pemain, tamu atau siapa lagi."
"Tapi penonton belum. Tetap lanjutan Liga 1 ini tanpa penonton, vaksin belum bisa merata," ujarnya.
LIB juga berencana kembali mengirimkan surat permohonan perizinan menggelar kompetisi ke pihak kepolisian hari ini.
"Kami dapat informasi kalau mereka, pihak kepolisian, sudah menunggu surat permohonan dari kami. Harapannya segera direspon dengan cepat. Kalau perlu audiensi, kami segera ke sana juga," ucap Hadian Lukita.
Surat permohonan izin yang dikirimkan LIB hampir sama isinya dengan surat permohonan yang dikirimkan ke pihak kepolisian untuk menggelar Liga 1 pada November lalu. Isinya, LIB menjelaskan kembali bahwa liga akan dijalankan Februari beserta penjelasan dan alasan-alasannya.
"Saya merasa positif, optimistis. Karena polisi sudah tidak ada agenda nasional lagi. Mudah-mudahan kami bisa meyakinkan lagi bahwa kami tetap memakai protokol kesehatan. Kami ulang-ulang terus soal itu," tutur Hadian Lukita.
(ttf/ptr)