ANALISIS

Congor Penuh Teror Conor McGregor

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Sabtu, 23 Jan 2021 06:49 WIB
Teror Conor McGregor terhadap lawan sudah terjadi sebelum masuk octagon, yakni lewat kata-kata yang terlontar lewat 'congor' The Notorious.
Kata-kata Conor McGregor menjadi senjata sebelum pertarungan. (Steve Marcus/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dunia baku pukul dengan mulut besar merupakan sesuatu yang seiring sejalan. Di UFC, Conor McGregor menjadi petarung yang punya hal itu. Lewat 'congor' McGregor memberikan teror, namun punya risiko berbalik tertelan ucapan sendiri.

Sebagai olahraga yang menyajikan adu kekuatan, UFC juga tak lepas dari kehadiran petarung-petarung bermulut besar. Kehebatan dan kekuatan seolah identik dan lekat dengan kesombongan dan mulut besar.

Mulut-mulut besar petarung itu kemudian berujung pada dua cerita. Pertama, ketika sang petarung mampu mewujudkan kata-kata dari celoteh fantastis, sehingga bualan mereka tak jadi omong kosong dan bisa berwujud nyata. Kedua, ketika petarung kalah dan akhirnya mereka menjelma jadi badut yang patut ditertawakan seusai pertarungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

McGregor adalah perwujudan dari hal itu. Ia seolah menjadi petarung yang terbentuk lewat rangkaian kata-kata, yang terkadang indah dan menjual, meski tak jarang kata-katanya ofensif dan agresif.

Conor McGregor speaks during a news conference for the UFC 246 mixed martial arts bout Wednesday, Jan. 15, 2020, in Las Vegas. McGregor is scheduled to fight Donald Conor McGregor sempat menjadi petarung yang brutal di dalam dan luar octagon. (AP Photo/John Locher)

"Saya tidak takut siapapun. Bila kamu masih menghirup oksigen, saya tidak akan takut padamu," ucap McGregor dalam wawancara dengan MMA Sentinel di 2013 dikutip dari Bloody Elbow.

Setahun kemudian McGregor juga mengeluarkan kalimat bombastis ketika mengalahkan Diego Brandao di Dublin.

"Kami ada di sini bukan hanya sekadar untuk ambil bagian. Kami ada di sini untuk mengambil alih [UFC]," tutur McGregor dikutip dari Versus.

Kelihaian McGregor merangkai kata-kata, ditambah kemampuannya di octagon, membuat The Notorious jadi salah satu tokoh berpengaruh dalam sejarah UFC.

[Gambas:Video CNN]

Bos UFC Dana White bahkan mengakui McGregor memiliki level yang berbeda dibandingkan legenda-legenda UFC sebelumnya. McGregor adalah sosok yang bisa membawa UFC dikenal secara global.

Tak heran bila kemudian McGregor dianggap anak emas UFC oleh sejumlah petarung. Namun tahun-tahun awal karier McGregor di UFC, mulut besar McGregor memang selaras dengan kemampuannya di Octagon.

Bukan membantah atas tudingan sebagai 'Anak Emas', McGregor malah dengan bangga menegaskan ia memang jadi sosok yang mengendalikan UFC.

"Saya menjalankan semuanya. Saya mengatur New York, saya mengendalikan kapal ini [UFC]. Tanpa saya, semua ini tak akan terjadi," kata McGregor pada 2016 dikutip dari Sports Illustrated.

Nama Harum Hingga 2016

Permainan kata-kata dan mental yang diperagakan McGregor ikut sukses mengantarnya jadi juara UFC kelas bulu. Dalam duel lawan Jose Aldo, McGregor hanya butuh 13 detik untuk membungkam salah satu petarung terbaik dalam sejarah UFC tersebut.

Kemenangan itu tak lepas dari kepiawaian McGregor melakukan serangan verbal terhadap Aldo jelang pertarungan. McGregor terus mengumbar keyakinan bahwa ia bakal 'membunuh' Aldo. McGregor meyakini Aldo akan bertarung dalam kondisi kelelahan mental.

Setelah menang lawan Aldo, McGregor melakukan langkah bombastis dengan duel lawan Nate Diaz di kelas welter. Hal itu berarti McGregor naik dua kelas dan harus menghadapi lawan dengan bobot pukulan lebih besar dibanding lawan-lawannya di kelas bulu.

GIF Banner Promo Testimoni

McGregor memang kalah di partai pertama, tetapi sukses menang angka di partai kedua. Meski sempat kalah, nama McGregor tetap harum karena ia menyajikan duel berdarah lawan Diaz.

McGregor lagi-lagi berhasil membuktikan mulut besarnya ketika ia berucap tidak takut soal berat badan dalam bertarung. Satu hal yang pasti, menurut McGregor, bayaran bertarungnya ada di kelas super heavyweight. Sebuah kesombongan yang hakiki dari McGregor!

McGregor lalu melanjutkan langkah fantastis dengan mengalahkan Eddie Alvarez. Ia menang TKO di ronde kedua dan jadi petarung pertama dalam sejarah UFC yang jadi juara di dua kelas secara bersamaan.

McGregor juga mengeluarkan serangan verbal sebelum laga lawan Eddie Alvarez.

"Saya merasa penonton akan melihat sesuatu yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya. Saya akan bermain-main dengan orang ini. Saya akan mengubah struktur wajahnya. Istri dan anaknya tidak akan mengenalinya lagi."

[Gambas:Video CNN]

"Teman-temannya akan memahami bahwa ia tak lagi sama setelah pertarungan. Kamu tidak akan pernah kembali sama. Anak-anakmu bakal memohon, 'Ayah, jangan pergi lagi'," tutur McGregor sebelum pertarungan.

Meski melakukan serangan agresif di setiap pra-pertarungan, McGregor menekankan dirinya adalah petarung yang rendah hati begitu hasil pertandingan diumumkan.

"Saya terlihat mengesalkan saat prediksi. Saya sangat percaya diri saat persiapan, namun saya selalu jadi sosok rendah hati, baik dalam kemenangan dan kekalahan," ucap McGregor di 2014.

Sikap itu juga ditunjukkan McGregor usai menang lawan Aldo. McGregor mengaku bersimpati pada kekalahan yang dialami Aldo.

"Meski saya mendapatkan perasaan gembira untuk menang KO, namun di saat bersamaan hal itu juga tidak terasa baik. Kalian bisa melihat hal yang terjadi di sekitar dan tentu kalian tidak ingin melihat juara dalam sejarah UFC harus keluar dengan cara seperti itu [kalah 13 detik]," ujar McGregor.

Khabib yang Mengubah McGregor

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER