Tetapi tak selamanya McGregor benar-benar rendah hati usai menang. Tengok saja ketika ia menang lawan Eddie Alvarez dan jadi juara di dua kelas secara bersamaan.
"Saya mengejek semua orang yang ada di daftar petarung UFC. Dan saya hanya ingin mengatakan dari lubuk hati terdalam, bahwa saya ingin mengambil momen ini untuk meminta maaf... tidak pada siapapun. Juara dengan dua gelar bisa melakukan apapun yang ia inginkan!" ujar McGregor.
Kalimat tersebut jelas menggambarkan level kesombongan McGregor disertai pembuktian bahwa ia tak sekadar omong kosong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
McGregor kemudian sepertinya mengalami kejenuhan lantaran sudah mendapatkan segalanya di UFC. Ia tergoda untuk mencoba hal baru, sesuatu yang baru, dan tentunya dengan pendapatan yang lebih besar.
Ia vakum dari UFC di 2017 demi persiapan duel lawan Floyd Mayweather Jr. di ring tinju. Kata-kata tajam McGregor dalam persiapan duel lawan Mayweather turut mengangkat pamor laga ini, meskipun sudah banyak yang yakin McGregor mustahil bisa mengalahkan petinju yang tak mampu ditaklukkan nama-nama tenar macam Oscar De La Hoya dan Manny Pacquiao.
McGregor akhirnya kalah TKO di ronde ke-10. Tetapi dari segi pemasaran, duel yang sejatinya 'berat sebelah' ini sukses besar. Mayweather mendapat uang dengan mudah, McGregor merasakan bayaran puluhan kali lipat dari yang biasa ia terima di UFC, dan penonton tak lagi penasaran soal duel dua raja tersebut.
Setelah meraih banyak uang di ring tinju, McGregor kembali ke UFC. Ia tak lagi berstatus sebagai juara bertahan, namun masih mendapat keistimewaan dengan langsung meraih duel perebutan gelar melawan Khabib Nurmagomedov yang saat itu sudah jadi juara kelas ringan.
Kesalahan terbesar McGregor adalah ia sempat meninggalkan UFC demi bayaran besar di dunia tinju. Hal itu membuat segala hal di UFC tak lagi berada di dalam kuasa dan kontrolnya.
Pada 2018, Khabib yang sudah berstatus sebagai juara bertahan bersikap lebih tenang jelang pertarungan. Sementara itu McGregor justru menunjukkan tingkah-tingkah tak elegan seperti melakukan penyerangan bus yang ditumpangi Khabib di Media Day UFC 223.
![]() |
McGregor kemudian menghujani Khabib dengan segala macam sumpah serapah dan ejekan demi ejekan, termasuk serangan verbal pada keluarga dan identitas yang melekat pada Khabib sebagai muslim Dagestan.
UFC 229 yang jadi panggung McGregor vs Khabib memang terbukti sukses besar dari segi promosi. Segalanya berjalan panas. McGregor kembali mengambil peran sebagai antagonis dengan komentar-komentar pedas yang ia keluarkan.
Tetapi pada akhirnya, di kesempatan kali ini, McGregor untuk kali pertama termakan ucapan sendiri.
Setelah UFC 229 berakhir, ia malah jadi badut yang ditertawakan banyak orang. Segala sesumbar McGregor tak terbukti di octagon. Momen McGregor melakukan tap out saat dikunci Khabib jelas lebih dari sekadar momen kekalahan.
Momen itu juga simbol bahwa sesumbar kejatuhan McGregor dari takhta raja di UFC.
Mulut McGregor yang biasa jadi sumber teror bagi lawan-lawannya kali ini berbalik menyerang dirinya sendiri. McGregor dibungkam kesombongan dan terkapar sebagai pesakitan.
Apalagi ketika McGregor mengaku tidak fokus sepenuhnya dalam persiapan duel lawan Khabib, hal itu hanya menambah semangat para pembenci McGregor yang memang sudah lama menanti kejatuhannya.
Setelah kalah dari Khabib, McGregor sempat memenangi satu pertarungan melawan Cowboy Cerrone pada Januari 2020. Kemenangan itu terbilang impresif karena hadir hanya 40 detik setelah laga dimulai.
Rasa frustrasi McGregor untuk bisa selekasnya kembali ke puncak terlihat dari ancaman pensiun yang sempat dilakukan McGregor ke UFC. McGregor kecewa karena ia tak lekas mendapat jadwal laga di saat ia mengaku sudah punya fokus sepenuhnya untuk kembali bertarung di UFC.
Kesempatan yang ditunggu McGregor akhirnya tiba. Ia mendapatkan duel lawan Dustin Poirier, lawan yang pernah ia taklukkan di ronde pertama pada 2014 lalu.
Duel ini jadi salah satu penentu jalan McGregor di UFC. Andai ia menang, McGregor bisa kembali ke puncak UFC dan berkesempatan memegang kembali sabuk juara yang sempat dimilikinya.
Karena itu McGregor berusaha mempertaruhkan segalanya yang ia punya di duel ini dan hal itu terlihat jelas dari persiapan yang dilakukan McGregor selama ini.
McGregor ingin kembali bertakhta, meskipun hal itu tak akan lagi terasa sama seperti masa kejayaan sebelumnya andai ia benar-benar tak lagi punya kesempatan balas dendam pada Khabib yang saat ini sudah memutuskan pensiun dan meninggalkan arena UFC.
(har)