Komentator UFC Joe Rogan mengungkap teori baru kenapa Conor McGregor bisa kalah dengan mudah dari Dustin Poirier pada UFC 257, Januari 2021.
McGregor kalah TKO ronde kedua dari Poirier. Ini adalah kekalahan pertama TKO yang dialami McGregor sepanjang kariernya di mixed martial arts (MMA).
Sejumlah pihak menganggap McGregor kehilangan motivasi untuk tampil di UFC karena sudah memiliki status sosial yang berbeda. McGregor sudah kaya dan sukses di luar octagon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rogan membantah anggapan tersebut. Rogan menganggap McGregor kalah mudah dari Poirier karena terlalu lama tidak aktif bertarung.
"Ada momen di laga itu McGregor meraih sukses. Di satu titik dia menyakiti Poirier lewat pukulan kiri, tapi tendangan ke betis, tendangan itu sangat buas," ujar Rogan dikutip dari BJ Penn.
"Dia sudah cukup kaya ketika melawan Eddie Alvarez, dia sudah miliarder. Ini bukan soal dia sudah kaya, kondisi itu tidak terlalu mempengaruhinya, tapi saya pikir karena ketidakaktifan dan karena Poirier menjadi jauh lebih baik," ucap Rogan.
Sebelum duel melawan Poirier, pertarungan terakhir McGregor di UFC terjadi saat melawan Donald Cerrone pada Januari 2020. Kondisi serupa dialami McGregor saat melawan Khabib Nurmagomedov, Oktober 2018. McGregor dianggap tidak tampil 100 persen saat kalah dari Khabib karena sempat absen dua tahun di UFC.
Rogan juga mengatakan McGregor salah dalam mengantisipasi tendangan ke betis yang dilakukan Poirier.
"Di kelas bulu, Poirier terlihat habis. Dia kelas 155 [ringan] dia terlihat sangat besar. Dia bahkan tidak terlihat seperti kelas 155, tapi dia terlihat seperti 170 [welter]," ujar Rogan.
"Masalahnya [McGregor] terlalu berat di kaki depan itu, [dia] memiliki posisi karate yang lebar dan dia selalu melakukan ini. Saat kaki itu terkena tendangan rendah, semuanya berubah, mengubah seluruh pendekatan McGregor, dan dia juga bukan petarung yang gemar bolak-balik," sambungnya.
(har/jal)