NOC Akomodir Permintaan Eko Yuli demi Emas Olimpiade Tokyo
Keinginan lifter nasional, Eko Yuli Irawan untuk menjalani pelatnas mandiri akhirnya terwujud usai melakukan negosiasi dengan Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI). Negosiasi ini difasilitasi oleh Komite Olimpiade Indonesia (NOC) .
Eko juga meminta NOC Indonesia untuk memfasilitasi pemanggilan mantan pelatih nasional, Lukman, yang saat ini berada di Thailand untuk menjadi pelatihnya. Hal ini dilakukan demi memuluskan langkah Merah Putih meraih medali di Olimpiade 2020 Tokyo, 23 Juli-8 Agustus mendatang.
"Dalam minggu ini, NOC Indonesia akan mengirim surat undangan kepada Coach Lukman untuk membantu melatih Eko. Jika kemudian Eko menjalani latihan terpisah itu masalah teknis. Sebab, kita harus tahu Eko juga tetap ditangani dan mendapat program dari pelatih untuk persiapan menuju Olimpiade Tokyo," kata Sekjen NOC Indonesia, Ferry Kono, di Jakarta, Kamis (8/4).
Kesalahpahaman Eko dan PB PABSI sudah terjadi sejak Januari lalu. Puncaknya Eko memutuskan meninggalkan pelatnas angkat besi di Kwini, Jakarta, saat tahu PB PABSI membatalkan komitmen untuk memanggil Lukman sebagai pelatihnya.
"Kita harus mencari solusi. Yang patut disyukuri berdasarkan koordinasi NOC Indonesia, PABSI, dan Eko disimpulkan memang selama ini tak ada yang dikeluarkan dari pelatnas. Eko juga sudah sepakat berlatih kembali," ujarnya.
Lukman adalah pelatih yang mengantarkan Eko merebut medali perunggu di Olimpiade 2008 Beijing dan Olimpiade 2012 London. Saat ini, Lukman menjadi pelatih angkat besi Thailand. Namun, lifter Negeri Gajah Putih dipastikan tak akan tampil di Olimpiade karena Federasi Angkat Besi Amatir Thailand (TAWA) sedang menjalani sanksi larangan bertanding hingga 7 Maret 2022.
Terkait pembiayaan Lukman untuk menjadi pelatih buat Eko, Ferry mengatakan NOC Indonesia bakal bergerak mencari sponsor. Sebab, Eko harus segera fokus berlatih mengingat olimpian 31 tahun itu sudah dalam posisi aman turun di kelas 61 kg putra pada Olimpiade Tokyo nanti.
"Jadi keberadaan Coach Lukman adalah pelatih NOC Indonesia, bukan PB PABSI," ujar Ferry.
Dilansir di laman Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) pada 8 April, Eko menempati ranking dua klasemen 'Road to Tokyo' dengan 4.162,7503 poin dan total angkatan terbaik 317 kg. Ia terpaut tipis dari La Fabin (China) di puncak klasemen dengan 4.387,4657 poin dan total angkatan terbaik 318 kg.
"Eko harus fokus memenuhi target medali Olimpiade, tak boleh ada drama, politik, dan lain-lain. Sementara Coach Lukman, kami minta untuk membuat Eko tampil maksimal dan fokus menurunkan berat badan," tegas Ferry.
Di Olimpiade Tokyo 2020, Eko punya target meraih medali emas yang telah dinantinya sejak tiga edisi Olimpiade sebelumnya. Terakhir di Olimpiade terakhir di Rio de Janeiro 2016, Eko hanya bisa merebut medali perak di kelas 62 kg putra.
Perburuan poin "Road to Tokyo" cabang olahraga angkat besi ditutup 31 Mei dan hanya delapan lifter terbaik yang bisa tampil di Negeri Sakura. Dengan catatan, satu negara hanya boleh menurunkan satu lifter di setiap kelas.
Awal pekan ini, Eko sudah mulai menjalani latihan mandiri di Empire Fit Club, GBK, Jakarta dengan program yang diberikan Lukman dari Thailand. Untuk memudahkan akses berlatih, Eko akan tinggal di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta.
"Bagi saya yang terpenting saat ini adalah fokus persiapan Olimpiade. Saya sudah diakomodir oleh NOC Indonesia, saya juga tidak mau mengecewakan mereka dan Merah Putih. Terlebih, medali emas sudah menjadi target saya pribadi dan Olimpiade Tokyo menjadi kesempatan terakhir saya mengingat usia saya yang tak lagi muda," ungkap Eko.
Eko juga berterima kasih kepada Presiden NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari dan Sekjen NOC Ferry Kono, serta komite lainnya.
"Saya sangat berterima kasih atas bantuan NOC Indonesia, mulai ketua umum (Raja Sapta Oktohari), sekjen (Ferry Kono), dan komisi-komisi lainnya. Sebenarnya bagi saya diberi garansi bisa tetap tampil di Olimpiade sudah cukup, tetapi langkah NOC Indonesia yang mau mengakomodir kedatangan Pak Lukman untuk menjadi pelatih sungguh sangat saya apresiasi," kata Eko.
(ttf/rhr)