UFC 261: Masvidal, 'Street Jesus' Pendukung Trump

CNN Indonesia
Rabu, 21 Apr 2021 14:53 WIB
Jorge Masvidal yang akan melawan Kamaru Usman di UFC 261 memiliki dua julukan, yakni Street Jesus dan Gamebred.
Jorge Masvidal akan melawan Kamaru Usman di UFC 261. (AP Photo/Frank Franklin II)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jorge Masvidal yang akan melawan Kamaru Usman di UFC 261 memiliki dua julukan, yakni Street Jesus dan Gamebred. Masvidal juga merupakan pendukung mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Masvidal merupakan salah satu petarung veteran di UFC. Petarung berdarah Kuba dan Peru itu memiliki rekor 35 menang dan 14 kali kalah dalam kariernya di mixed martial arts (MMA).

Masvidal memiliki julukan Gamebred dari sang kakak, John. Masvidal mengatakan Gamebred memiliki arti 'binatang yang dibesarkan untuk menjadi petarung hebat'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Game artinya kemampuan untuk bertarung melawan rasa sakit dan lelah. Ini bukan soal seberapa tinggi kemampuan, atau seberapa bagus atau buruk Anda," ujar Masvidal.

"Sementara Bred adalah binatang, seperti Anda memiliki pit bull atau memelihara seekor pit bull," ucap Masvidal dikutip dari Sportskeeda.

Selain Gamebred, Masvidal juga dijuluki sebagai Street Jesus. Julukan itu diberikan pendukung Masvidal di media sosial saat petarung 36 tahun itu mulai memiliki rambut panjang dan berewok.

Banner Live Streaming MotoGP 2021

Julukan itu diberikan karena Masvidal sering menjalani pertarungan di jalanan dan menang. Masvidal menolak dijuluki sebagai Jesus, tapi mengklaim 'membaptis' lawan lewat pukulan di UFC.

"Saya bukan Jesus dan saya tidak ingin dibenci saya karena orang-orang membuat meme ini. Tapi, saya membaptis lawan dengan tangan ini, tapi saya bukan Jesus. Bukan seperti itu," ujar Masvidal dikutip dari Sportskeeda.

[Gambas:Video CNN]

Di luar arena octagon UFC, Masvidal merupakan pendukung setia Trump. Masvidal merupakan salah satu sosok ternama yang sering muncul ketika Trump melakukan kampanye Pemilihan Presiden AS tahun lalu.

"Kita antara memilih kembali Presiden Trump dan membuat Amerika tetap hebat, atau kita membiarkan Joe Biden dan kaum kiri radikal membawa kita menuruni lereng licin sosialisme dan kesengsaraan," ujar Masvidal.

Ketika Trump dihukum Twitter, Masvidal juga memberi dukungan dengan menutup akun Twitter miliknya.

(har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER