Asosiasi Sepak bola Italia (FIGC) memutuskan tidak memberi hukuman kepada Inter Milan, Juventus, dan AC Milan yang mendirikan European Super League.
Presiden FIGC, Gabriele Gravina, mengatakan European Super League adalah ancaman bagi sepak bola yang gagal tercapai.
"Kami tidak dapat memberikan sanksi atas ide yang tidak terwujud. Saya tidak berencana bertemu dengan pejabat dari tiga klub. Kami mengadakan pertemuan pada hari senin, tidak akan ada persidangan, hukuman atau balas dendam," ujarnya dikutip dari Sky Sports.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jelas kami mempertahankan batas-batas nilai dan aturan di dunia sepak bola dan sepertinya semua telah kembali normal, tetapi ini adalah peringatan yang perlu membuat kami berpikir tentang fakta ada sesuatu yang tidak berfungsi dan saya akan memperbaikinya sebagai bentuk tanggung jawab," sambung Gravina yang merupakan anggota komite eksekutif UEFA.
Gravina tak memungkiri ide-ide serupa European Super League bisa muncul lagi di kemudian hari. Untuk itu Gravina menegaskan proyek atau ide lain di masa depan yang bertentangan dengan aturan dan statuta akan diurus badan peradilan.
Inter dan Milan sejauh ini telah mengumumkan menarik diri dari proyek European Super League, sementara Juventus masih belum menyatakan mundur.
![]() |
Proposal liga super menimbulkan kontroversi sejak dipublikasi pada Minggu (18/4) malam waktu Eropa.
Dua hari setelah menjadi polemik, enam klub asal Inggris pendiri European Super League kemudian menyatakan mundur. Keputusan itu kemudian disusul Inter, Milan, serta Atletico Madrid di Spanyol.