3. Toni Kroos vs Kalvin Phillips
Sama-sama tak tergantikan selama babak grup, Toni Kroos dan Kalvin Phillips bakal banyak beradu kecerdikan dan kecerdasan.
Kroos sebagai motor serangan di tengah bakal dibendung habis-habisan oleh Phillips agar tak bisa mengembangkan kreativitas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jam terbang Phillips di pentas internasional memang belum tinggi. Gelandang bertahan Leeds United ini baru punya 11 caps bersama Inggris. Keberhasilan Philips membendung Luka Modric, kini Kroos jadi tujuan untuk 'dimatikan'.
4. Raheem Sterling vs Kai Havertz
Lini depan Inggris dan Jerman sama-sama terlihat tak istimewa di pesta sepak bola Benua Biru empat tahunan ini. Dari ketidakistimewaan itu muncul dua nama yang sedikit menghibur, Raheem Sterling dan Kai Havertz.
![]() |
Keduanya sama-sama mengoleksi dua gol. Sebagai penyerang muda, keduanya sama-sama mengandalkan kecepatan dan akurasi sebagai senjata.
Duel Sterling vs Havertz ini diyakini menjadi era baru persaingan Inggris vs Jerman di dekade ketiga milenium.
5.Harry Kane vs Thomas Muller
Walau belum bersinar di Piala Eropa 2020 ini, peran Kane dan Muller tak bisa dikesampingkan. Keduanya inspirasi bagi tim. Setelah sama-sama tak mencetak gol di babak grup, banyak yang meyakini Muller dan Kane akan mendobrak.
Dari faktor sejarah, kedua patut diperhitungkan. Muller dua kali membobol gawang Inggris, dan Kane mengoleksi satu gol saat lawan Jerman.