Eko Yuli Irawan, Veteran Olimpiade Penuh Prestasi

CNN Indonesia
Jumat, 23 Jul 2021 16:12 WIB
Eko Yuli Irawan adalah salah satu atlet veteran Indonesia di ajang Olimpiade. Eko selalu pulang dari Olimpiade dengan medali di tangan.
Eko Yuli Irawan bakal jadi salah satu andalan Indonesia meraih medali di Olimpiade. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dari rombongan atlet Indonesia yang akan tampil di Olimpiade Tokyo 2020 ada satu sosok veteran. Ia adalah Eko Yuli Irawan, atlet angkat besi kelas 62 kilogram (kg) putra yang penuh prestasi.

Eko Yuli lahir di desa Tejo Agung, kecamatan Metro Timur, Kota Metro, Lampung, dari pasangan Saman dan Wastinah, pada 24 Juli 1989. Ayahnya bekerja sebagai pengayuh becak, sedangkan sang ibu merupakan penjual sayuran.

Saat masih bocah, sepulang sekolah Eko mengisi waktu dengan menggembala kambing. Saat usia 11 tahun, tepatnya pada tahun 2000, Eko memutuskan ikut berlatih angkat besi bersama Yon Haryono yang baru membuka Sasana Kota Metro (Komet).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Eko, ada delapan bocah lainnya yang tertarik mengikuti Yon dengan aktivitas angkat besinya. Beberapa di antaranya adalah Triyatno dan Edi Kurniawan, yang juga membuat harum nama Lampung sebagai penghasil atlet angkat besi.

Dua tahun dibina Yon, Eko dan kawan-kawan tumbuh menjadi bocah berbakat. Buktinya, pada 2002 Yon mengajak anak didiknya itu mengikuti kejuaraan nasional (Kejurnas) Remaja Yunior di Indramayu, Jawa Barat.

Saat itu Eko dan rekan berkompetisi di bawah bendera Kalimantan Selatan dan bukan Lampung. Hasilnya, lima medali emas diraih bocah-bocah binaan Yon ini, termasuk Eko. Hal sama ditorehkan dalam Kejurnas Angkat Besi di Denpasar Bali pada 2003.

Lifter putra Jatim Eko Yuli Irawan melakukan angkatan clean and jerk pada perlombaan kelas 62 kg PON XIX di Gor Sabilulungan, Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jabar, Selasa (20/9). Eko Yuli Irawan meraih emas setelah berhasil melakukan total angkatan 307 kg, sementara medali perak diraih lifter Jabar M Hasbi dengan total angkatan 280 kg dan medali perunggu diraih lifter Sumsel Ardiansyah dengan total angkatan 262 kg. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww/16.Eko Yuli Irawan sudah menunjukkan prestasi level dunia sejak usia muda. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro )

Berkibar di pentas kejurnas, Eko dan kawan-kawan dipinang PB PABBSI. Ketua Umum PABBSI saat itu, Dharma Surya, menawarkan ke Yon agar anak didiknya berlatih di Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat. Fasilitas latihan di sini lebih lengkap.

Pelatihan di Parung Panjang ini akhirnya mengantarkan Eko tampil di Kejuaraan Dunia Junior 2006. Eko meraih medali perak kategori 56 kg, dengan total angkatan 269.

Pada tahun yang sama ia tampil di Kejuaraan Dunia di Santo Domingo, Republik Dominika. Tampil di kategori 56 kg, Eko berada di urutan ke-8 dengan angkatan 266 kg. Saat itu usianya baru 17 tahun.

Setelah momen tersebut, Eko terus berlatih lebih keras. Tempaan pelatih Lukman tak sia-sia. Dalam Kejuaraan Dunia Junior 2007 Eko meraih medali emas kategori 56 kg dengan angkatan seberat 273 kg.

Pada September 2007, Eko berangkat ke Chiang Mai, Thailand, untuk Kejuaraan Dunia 2007. Hasilnya, ia meraih medali perunggu dengan total angkatan 278 kg. Sebulan kemudian Eko meraih medali emas SEA Games 2007.

Nama Eko pun makin menjulang sebagai salah satu atlet Indonesia yang bisa diandalkan mengukir prestasi di kancah Olimpiade.

Ganti tahun, atas saran sang pelatih ia naik ke kelas 62 kg. Untuk menguji kemampuannya di kelas baru, Eko tampil dalam Kejuaraan Asia 2008 di Jepang pada Mei 2008. Ia meraih medali perak dengan total angkatan 305 kg.

Banner Testimoni

Sepulang dari Jepang, Eko disarankan turun lagi ke kelas 56 kg. Alibinya agar meraih medali emas Olimpiade 2008 di China. Eko muda yang masih 19 tahun pun manut. Diet ketat pun dijalani. Perjuangan Eko di debut Olimpiade-nya berujung medali perunggu.

Selepas Olimpiade, Eko memutuskan kembali ke kelas 62 kg. Ia merasa bobot tubuhnya sudah pas di angka tersebut. Otot-ototnya pun terasa maksimal untuk kelas ini. Tampil kembali di kelas 62kg, Eko meraih medali perak Kejuaraan Dunia 2009 dengan angkatan 315 kg.

Baca lanjutan artikel di halaman berikut >>>

Olimpiade Keempat, Bidik Emas Perdana

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER