Pelatih timnas sepak bola Afrika Selatan (Afsel), David Notoane, takut anak asuhnya mengalami henti jantung saat tampil di Olimpiade Tokyo 2020 seperti yang dialami Christian Eriksen di Euro 2020.
Ketakutan Notoane muncul setelah skuad Afsel harus menjalani karantina atau isolasi setibanya di Tokyo, Jepang. Dua dari 22 pemain Afsel dinyatakan positif Covid-19, sehingga semua elemen tim harus menjalani isolasi selama tiga hari penuh.
Hal ini membuat Afsel tak bisa menjalani latihan. Tanpa adanya adaptasi dan aklimatisasi di Tokyo, Notoane khawatir pemainnya akan kelelahan dan tak maksimal saat pertandingan. Bahkan, Notoane takut para pemainnya bisa kena henti jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anda bisa melihat apa yang terjadi di Euro 2020 ketika Denmark bermain. Kami hanya bisa berharap dan berdoa agar para pemain yang sudah lama tidak beraktivitas sejak kami tiba di sini, kami tidak mengalami hal seperti itu," kata Notoane.
"Mungkin kami belum cukup waktu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi ini seperti yang kami inginkan," ucap Notoane dikutip dari AFP.
Ketentuan penyelenggara Olimpiade Tokyo atau TOCOG, atlet yang memiliki kontak erat dengan sosok positif Covid-19, harus menjalani protokol ketat seperti tinggal di kamar terpisah dan menggunakan transportasi khusus sebelum bisa kembali berlatih.
![]() |
Sebelum dibolehkan bertanding, semua pemain harus dinyatakan negatif Covid-19 dalam pemeriksaan terakhir hari ini. Adapun pemain yang dinyatakan positif saat tiba di Tokyo tidak boleh melanjutkan kiprahnya di Olimpiade Tokyo.
Notoane mengatakan saat ini Afsel hanya diperkuat 17 pemain. Jumlah tersebut sudah dikurangi dua pemain yang positif dan tiga pemain yang menjalani isolasi. Namun Notoane bersyukur laga Jepang vs Afsel tidak dibatalkan.
"Skenario terburuknya adalah kami diskors dari turnamen, atau kami tidak memiliki cukup anggota tim untuk berpartisipasi dalam turnamen," kata Notoane menjelaskan kondisinya timnya yang tidak ideal jelang lawan Jepang.
Sementara skuad Jepang tidak khawatir dengan situasi yang menimpa Afsel. Bek Jepang, Maya Yoshida, yakin laga melawan Afsel akan berjalan sesuai jadwal.
Lihat Juga : |
"Saya telah bermain selama setahun terakhir di lingkungan yang terkendali, di mana siapa pun yang dites positif tidak bisa bermain. Secara pribadi, saya tidak melihat ada masalah dengan bermain di lingkungan ini," kata bek Sampdoria ini.
Afsel tergabung di Grup A bersama Jepang, Meksiko, dan Prancis. Tim berjulukan Amaglug-glug ini dijadwalkan menjalani pertandingan perdana melawan Jepang di Stadion Ajinomoto, Chofu, Kamis (22/7) malam.
(har)