Portsmouth memecat tiga pemain akademi yang mengirim pesan rasial tentang Marcus Rashford, Bukayo Saka, dan Jadon Sancho usai timnas Inggris gagal juara Euro 2020 (Euro 2021).
Bintang Manchester United, Rashford dan Sancho serta winger Arsenal Saka merupakan pemain yang gagal dalam adu penalti Italia vs Inggris di final Euro 2020.
Ketiganya pun langsung menjadi sasaran pelecehan rasial di media sosial. Salah satu pelecehan itu dilontarkan tiga pemain muda Portsmouth, klub kasta ketiga Liga Inggris, League One.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelanggaran itu diketahui setelah Portsmouth membuat penyelidikan pada awal Juli terhadap ketiga pemain akademi mereka yang mengirim pesan rasial soal trio timnas Inggris dalam obrolan grup.
Dikutip dari Metro, dalam penyelidikan itu salah satu pemain diduga menulis 'Rashford akan digantung', dan pemain lain menjawab 'Semua [pemain kulit] hitam gagal [cetak gol]'.
![]() |
Sementara itu pesan lain berbunyi kata-kata yang tak pantas. Atas kejadian itu Portsmouth mengonfirmasi memecat ketiga pemain tersebut.
"Portsmouth mengonfirmasi penyelidikan dan proses pendisiplinan terhadap pesan diskriminatif yang berasal dari obrolan grup pribadi akademi U-18 kini telah selesai," ucap Portsmouth.
"Kami mengonfirmasi keputusan telah dibuat hari ini dengan melepaskan tiga pemain dari akademi. Para pemain ini memiliki hak untuk mengajukan banding atas keputusan klub," kata Portsmouth menambahkan.
Klub berjuluk Pompey itu menegaskan 'berkomitmen penuh dalam penghapusan segala bentuk diskriminatif'.
"Kami adalah bagian dari komunitas yang beragam dan berdedikasi mempromosikan lingkungan kesetaraan setiap saat, baik di dalam klub sepak bola maupun di masyarakat kita yang lebih luas," tutur Portsmouth.
Timnas Inggris gagal juara Euro untuk kali pertama setelah kalah adu penalti 2-3 dari Italia di Stadion Wembley.